Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif di level 7.164 atau menguat 1,82 persen dalam seminggu pada akhir perdagangan, Jumat, 3 Januari 2025. Jika melihat dari teknikal IHSG menggunakan time frame weekly, IHSG berpotensi menguat hingga level 7.290-7.300 yang merupakan area resisten dan juga indikator EMA21 weekly.
Secara gambaran besar, apabila IHSG mampu menguat ke level tersebut dan berhasil bertahan maka IHSG berpotensi untuk naik hingga level 7.500 dan apabila ini terjadi maka IHSG berhasil keluar dari downtrend yang sudah berlangsung sejak September 2024.
|Baca juga: DAI Siap Ambil Langkah Strategis Hadapi Putusan MK soal Pasal 251 KUHD
|Baca juga: MK: Polis Asuransi Tidak Boleh Dibatalkan Sepihak!
“Namun apabila IHSG hanya mampu menguat ke level 7.290-7.300 dan mengalami pantulan maka IHSG masih melanjutkan tren penurunannya yang terjadi sejak September silam,” jelas Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani, dikutip dari risetnya, Selasa, 7 Januari 2025.
Ia menambahkan jika melihat data foreign flow yang masih mencatatkan outflow di pasar reguler hingga perdagangan terakhir maka probabilitas lebih besar untuk IHSG melanjutkan downtrend sejak September. Akan tetapi hal tersebut dapat batal apabila dana asing yang tiba-tiba tercatat masuk ke IHSG.
Sentimen dan rekomendasi
Berbicara tentang potensi market pada 6 hingga 10 Desember 2025, Dimas menyebutkan sejumlah sentimen yang wajib diperhatikan para pedagang. Pertama, sentimen FOMC Minutes. Pada Kamis minggu ini The Fed mengadakan pertemuan yang akan membahas kemungkinan hasil keputusan suku bunga yang akan diumumkan pada 30 Januari.
Kedua, Non-Farm Payrolls Desember. Sehari setelahnya rilis data ketenagakerjaan AS yang memberikan gambaran kondisi ekonomi AS. Berdasarkan konsensusnya, jumlah lapangan pekerjaan di luar pertanian untuk Desember akan mencatatkan penurunan yang cukup signifikan dari bulan sebelumnya.
|Baca juga: Tiga Komisaris dan 1 Direksi Fajar Surya Wisesa (FASW) Mundur
|Baca juga: Legislator Dukung Langkah Menkeu Beri Edukasi Pasar Modal untuk Siswa SD
Ketiga, sentimen January Effect. Sentimen terakhir di minggu ini berasal dari momentum seasonal. Umumnya pada Januari ada fenomena yang disebut ‘January Effect‘ di pasar modal, di mana kecenderungan harga saham pada dua minggu pertama atau sepanjang Januari akan mengalami kenaikan.
Berkaca pada sejumlah sentimen positif tersebut, PT Indo Premier Sekuritas memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Buy ASII (Current Price: Rp4.950, Entry: Rp4.950, Target Price: Rp5.100, Stop Loss: Rp4.880, Risk to Reward Ratio: 1:21)
Akumulasi yang dilakukan oleh investor asing di ASIl yang sudah terjadi sejak Agustus 2024. ASII menjadi saham yang memiliki historikal yang bagus selama momentum January Effect dalam lima tahun terakhir dan berpotensi untuk mask fase uptrend setelah sideways yang terjadi disertai akumulasi oleh investor asing.
2. Buy on Breakout GOTO (Current Price: Rp78, Entry: Rp80, Target Price: Rp89, Stop Loss: Rp76, Risk to Reward Ratio: 1: 2,3)
GOTO telah masuk uptrend jangka menengah dan konsisten membentuk higher high dan higher low. Menariknya lagi, GOTO menjadi penopang IHSG pada pergerakan minggu lalu dan berpotensi berlanjut pada minggu ini ditambah momentum January Effect. Apabila breakout dari level Rp80 maka GOTO berhasil keluar dari sideways yang sudah terjadi dalam satu tahun dan berpotensi untuk menguat hingga level 100.
3. Buy CUAN (Current Price: Rp12.000, Entry: Rp12.000, Target Price: Rp13.500, Stop Loss: Rp11.400, Risk to Reward Ratio: 1:2,5)
CUAN tertopang sentimen positif dari bisnis riil CUAN yang mulai memproduksi batu bara metalurgi melalui anak perusahaan. Selanjutnya, agenda penting emiten yang disampaikan pada public expose terakhir mengenai potensi tambahan sumber pendapatan yang berasal dari bisnis pasir silika dan tambang emas. Menariknya, akumulasi oleh investor asing berpotensi menjadi pilihan saham second liner oleh investor asing di momentum January Effect kali ini.
4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF PEFINDO i-Grade (XIPI)
Power Fund Series (PFS) ini underlying saham-saham perbankan yang berpotensi mengalami kenaikan pada periode January Effect. Terlebih, XIPI menjadi salah satu produk PFS yang memiliki kinerja yang baik dalam tiga tahun terakhir.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News