Media Asuransi, GLOBAL – Sunshine Life Insurance (SLI) mencatat kinerja positif dengan peningkatan rasio solvabilitas menjadi 204 persen pada akhir kuartal III/2024. Pencapaian itu melonjak sebanyak 183 persen dari akhir 2023.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 20 Januari 2025, kenaikan ini didukung oleh suntikan modal pada awal 2024 dan penerbitan obligasi tambahan modal pada akhir 2023, menurut laporan Fitch Ratings.
Pertumbuhan organik Sunshine Insurance Group (SIG) dan fokus pada investasi ekuitas dinilai turut menopang stabilitas keuangan grup yang berbasis di China tersebut. Fitch memproyeksikan SIG akan terus memprioritaskan investasi ekuitas untuk meningkatkan hasil di tengah suku bunga rendah, meskipun langkah ini berisiko terhadap volatilitas pasar.
|Baca juga: Bos ShopeePay: Layanan Keuangan Digital Berpotensi Buka Akses Tanpa Batasan Wilayah
|Baca juga: OJK Optimalkan Monitoring terhadap Pertumbuhan Piutang Pembiayaan Multifinance di 2025
SLI mencatatkan nilai bisnis baru yang tumbuh 40 persen secara tahunan pada paruh pertama 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh reformasi regulasi yang menekan biaya komisi dan ekspansi saluran bancassurance.
Namun, anak usaha SIG lainnya, Sunshine Property and Casualty Insurance (SPCI), mengalami tekanan profitabilitas dengan rasio gabungan meningkat menjadi 99,2 persen pada paruh pertama 2024 dari 98,3 persen pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan klaim terkait bencana alam.
Fitch juga mencatat aset berisiko SLI mencapai 169 persen dari total ekuitas pada akhir 2023, meningkat dibandingkan dengan 161 persen pada tahun sebelumnya. Sementara itu, SPCI mulai mengurangi eksposur risiko dengan beralih ke obligasi pemerintah.
|Baca juga: Prudential Indonesia Jawab Tantangan Inflasi Medis
|Baca juga: Kebakaran di Los Angeles Bikin Perusahaan Asuransi Rugi Besar hingga US$25 Miliar!
Fitch memperkirakan SIG akan tetap mempertahankan keunggulan kompetitif melalui jaringan agen yang lebih produktif dan skala operasi yang solid di sektor asuransi jiwa dan non-jiwa.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News