1
1

Waduh! Kenaikan Gaji Lembaga Keuangan di Asia Tumbuh Lambat di 2025

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Lembaga keuangan di beberapa negara Asia, seperti China, India, Jepang, dan Taiwan, mencatat kenaikan anggaran gaji paling lambat tahun ini yaitu hanya 3,5 persen. Hal ini diungkapkan dalam survei 2024 Salary Budget Planning yang dilakukan oleh WTW.

Sebaliknya, sektor konsultasi bisnis mencatat kenaikan gaji tertinggi, yaitu 7,1 persen. Sektor lainnya seperti penelitian tumbuh enam persen, dukungan hukum 5,8 persen, dan manajemen risiko 3,6 persen. Perbedaan ini menunjukkan sektor dengan permintaan tinggi cenderung memberikan kenaikan gaji yang lebih besar.

“Perusahaan di seluruh dunia sedang merencanakan kenaikan anggaran gaji untuk 2025 sambil mempertimbangkan inflasi, pengelolaan biaya, dan kondisi ekonomi yang tidak pasti,” ujar WTW, dikutip dari Insurance Asia, Kamis, 23 Januari 2025.

|Baca juga: Digitalisasi Membuat Asuransi Lebih Terjangkau dan Transparan

|Baca juga: Anak Usaha Digugat PKPU, Ini Penjelasan Manajemen Wijaya Karya (WIKA)

Di Asia-Pasifik, kenaikan rerata direncanakan 5,2 persen, sedangkan Amerika Utara hanya 3,7 persen. Meski angka kenaikan ini lebih rendah dari beberapa tahun terakhir, namun WTW mencatat tren baru di mana banyak perusahaan mulai menyesuaikan struktur gaji pokok dan program kompensasi untuk mengikuti perubahan pasar tenaga kerja dan tren sosial-ekonomi.

Menurut survei Global Benefits Attitudes, gaji tetap menjadi faktor utama yang menarik dan mempertahankan karyawan. “Sebanyak 56 persen karyawan menjadikan gaji sebagai daya tarik utama, sementara 43 persen menyebutnya alasan bertahan,” tulis surve.

Faktor lain seperti fleksibilitas kerja dan keamanan kerja juga menjadi pertimbangan penting. Tingkat pengunduran diri karyawan secara sukarela juga bervariasi di berbagai wilayah.

|Baca juga: Lazada dan Peak3 Kolaborasi Dorong Inklusi Asuransi di Asia Tenggara

|Baca juga: Digugat PKPU, Ini Penjelasan Manajemen Bukalapak (BUKA)

Amerika Utara mencatat tingkat pengunduran diri tertinggi sebesar 9,2 persen, sementara Asia-Pasifik mencapai delapan persen, yang merupakan tertinggi kedua secara global. Selain itu, perusahaan kini lebih fokus pada manfaat kerja yang lebih fleksibel dan personal, termasuk perhatian terhadap kesehatan mental karyawan.

Analisis data membantu perusahaan menciptakan program penghargaan yang sesuai dengan nilai perusahaan, seperti keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Hal ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan karyawan secara menyeluruh.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Aladin Syariah dan Flip Bersinergi Perkuat Inklusi Keuangan Syariah
Next Post Only Time Will Tell: Waktu yang Mengizinkan Uang Tumbuh

Member Login

or