Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi di Australia dan Selandia Baru (ANZ) semakin mengintensifkan investasi pada teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI), guna menjadi lebih berbasis data dan fokus digital. Hal ini diungkapkan dalam laporan 2024 ISG Provider Lens Insurance Services oleh Information Services Group (ISG).
Michael Gale, partner sekaligus Kepala ISG Asia Pasifik, menekankan pentingnya mengatasi sistem warisan dan budaya lama untuk tetap kompetitif. “Penyedia layanan memainkan peran penting dalam membantu perusahaan asuransi beradaptasi dengan transformasi digital,” ujar Gale, dikutip dari Insurance Asia, Jumat, 24 Januari 2025.
|Baca juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Raih Pinjaman Rp400 Miliar dari BRI
|Baca juga: AFPI Tegaskan Pindar dan Pinjol Tidak Sama, Ini Perbedaannya!
Laporan menunjukkan upaya transformasi digital semakin mendesak karena perusahaan asuransi menghadapi margin yang menipis akibat inflasi, cuaca ekstrem, dan ekspektasi konsumen yang terus berkembang. AI, khususnya generative AI, menjadi penggerak utama dalam otomatisasi klaim, interaksi pelanggan, serta analitik prediktif untuk manajemen risiko.
“Transformasi digital untuk perusahaan asuransi di wilayah ini akan membutuhkan investasi besar di bidang cloud, manajemen data, dan keamanan,” ungkap Jan Erik Aase, partner dan pemimpin global ISG Provider Lens Research.
Perusahaan asuransi properti dan kecelakaan (P&C) memanfaatkan analitik data untuk meningkatkan penilaian risiko dan segmentasi pelanggan, serta mengintegrasikan saluran tradisional dan digital guna meningkatkan personalisasi. Di sisi lain, perusahaan asuransi jiwa dan pensiun (L&R) merespons meningkatnya permintaan konsumen di tengah ketidakpastian ekonomi.
Kemitraan dengan perusahaan insurtech semakin umum dilakukan untuk mendorong inovasi dan efisiensi operasional. Selain itu, penyedia outsourcing proses bisnis (BPO) berperan dalam membantu perusahaan asuransi P&C dan L&R memenuhi persyaratan regulasi dan mengotomatiskan operasi.
|Baca juga: Nasabah AJB Bumiputera, Jiwasraya, dan Wanaartha Life, Simak Update Info dari OJK Berikut
|Baca juga: Jasindo Perluas Program Asuransi Pertanian untuk Meningkatkan Swasembada Pangan
Meski outsourcing TI tradisional tetap relevan, namun perusahaan asuransi menjajaki penggunaan platform berbasis cloud serta strategi nearshoring dan offshoring untuk memodernisasi infrastruktur TI mereka. Dengan adopsi teknologi AI dan digitalisasi yang semakin masif, industri asuransi di ANZ diharapkan mampu menghadapi tantangan margin yang semakin ketat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News