Pasar Asuransi Siber di Asia Pasifik Diproyeksikan Tembus US$1,7 Miliar di 2024
1
1

Pasar Asuransi Siber di Asia Pasifik Diproyeksikan Tembus US$1,7 Miliar di 2024

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/MR SOCCER from Shutterstock

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari Guy Carpenter mengungkapkan pasar asuransi siber di kawasan Asia-Pasifik diperkirakan mencapai US$1,7 miliar pada 2024. Secara global, pasar asuransi siber diprediksi mencapai US$16,6 miliar dengan Amerika Utara menyumbang US$10,5 miliar, Eropa US$3,9 miliar, dan wilayah lainnya US$0,5 miliar.

Dikutip dari Insurance Asia, Senin, 17 Februari 2025, menurut laporan ‘Behind the Firewall: 2024 Global Cyber Industry Insights‘ yang dirilis Guy Carpenter, pasar asuransi siber mengalami stabilisasi setelah lonjakan premi pada 2021 dan 2022. Tren ini berlanjut pada 2023 dengan tarif yang mulai mendatar atau bahkan menurun pada 2024.

Pertumbuhan industri ini didorong oleh sektor yang masih kurang terlayani, munculnya pasar baru, serta pengembangan produk asuransi siber inovatif. Selain itu, perusahaan asuransi juga semakin fokus pada analisis risiko agregasi melalui kerja sama dengan mitra model vendor.

|Baca juga: Profil Lengkap Gregory Hendra Lembong, Calon Bos Baru BCA (BBCA) Pengganti Jahja Setiaatmadja

|Baca juga: BCA (BBCA) Bakal Gelar RUPS Tahunan di Maret 2025, Jahja Setiaatmadja Jadi Presiden Komisaris!

Berdasarkan proyeksi Guy Carpenter, potensi kerugian agregasi global dapat mencapai US$20 miliar hingga US$46 miliar dalam periode pengembalian satu dalam 200 tahun. Hal ini diperkirakan menyebabkan rasio kerugian pasar antara 120 persen hingga 277 persen.

Guy Carpenter juga menyoroti ancaman siber yang terus berkembang, terutama serangan ransomware yang masih menjadi penyebab utama klaim asuransi. Risiko ini terus menjadi perhatian utama bagi industri asuransi siber.

Di sisi lain, meskipun upaya telah dilakukan untuk meningkatkan visibilitas terhadap risiko sistemik, namun masih terdapat perdebatan mengenai sejauh mana kejadian tidak disengaja yang bersifat non-malware turut berkontribusi terhadap kerugian di sektor ini.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Masih Manfaatkan Jeda Tarif AS, IHSG Sesi I Menguat
Next Post Menteri Dody Harap Infrastruktur Sumber Daya Air Dukung Pencapaian Swasembada Pangan
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or