Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan ketiga Februari 2025, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 17 – 21 Februari 2025
|Baca juga:Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Pada akhir hari Kamis, 20 Februari 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.325 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,78 persen.
- DXY melemah ke level 106,37.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,505 persen.
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
|Baca juga: Bank DKI Genjot Digitalisasi untuk Hadirkan Keuangan Inovatif dan Inklusif
Pada pagi hari Jumat, 21 Februari 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.280 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun di 6,75 persen.
Aliran Modal Asing (Minggu III Februari 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 20 Februari 2025 sebesar 69,66 basis points (bps), naik dibanding dengan 14 Februari 2025 sebesar 68,97 bps.
- Berdasar data transaksi 17-20 Februari 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp7,58 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp0,46 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp6,96 triliun di pasar SBN, dan Rp1,08 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 20 Februari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp7,74 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp18,99 triliun di pasar SBN dan Rp3,23 triliun di SRBI.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 24 Februari 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News