Media Asuransi, JAKARTA – Headline Purchasing Manager’s Index™ (PMI®) Manufaktur Indonesia dari S&P Global naik ke 53,6 pada bulan Februari dari 51,9 pada bulan Januari. Ini menunjukkan perbaikan lebih lanjut pada kesehatan sektor produksi barang.
Penguatan ini sejalan dengan sektor manufaktur ASEAN yang mencatat peningkatan nyata pada kondisi pengoperasian pada pertengahan menuju awal triwulan. Kenaikan kuat pada permintaan baru – tercepat dalam waktu hampir satu tahun – mendorong percepatan ekspansi pada output, aktivitas pembelian, dan ketenagakerjaan.
Faktanya, kenaikan jumlah tenaga kerja pada bulan Februari adalah yang paling tajam sepanjang survei. Melihat ke depan, manufaktur Indonesia melaporkan tingkat optimisme yang kuat dengan pertumbuhan ekspektasi paling optimis dalam tiga tahun.
|Baca juga:Manufaktur Indonesia Menggeliat pada Awal Tahun 2025
Terlebih lagi, headline survei PMI Manufaktur Indonesia pada Februari menunjukkan kenaikan hingga di posisi tertinggi dalam 11 bulan dan mengarah pada perbaikan solid pada kondisi pengoperasian. Pendorong utama kenaikan pada bulan Februari adalah kenaikan permintaan atas barang produksi Indonesia.
Permintaan baru naik selama tiga bulan berturut-turut, dengan tingkat pertumbuhan di posisi paling kuat sejak bulan Maret 2024. Peserta survei melaporkan bahwa aktivitas pasar meningkat mendukung besarnya arus pekerjaan baru. Pertumbuhan penjualan didorong oleh pasar domestik, sebagaimana ditunjukkan oleh data sub-indeks.
Percepatan kenaikan permintaan baru dibarengi oleh penurunan marginal pada bisnis ekspor baru. Untuk memenuhi kenaikan permintaan, output terus dinaikkan pada bulan Februari. Ekspansi tergolong kuat dan tercepat dalam sembilan bulan.
|Baca juga:PMI Manufaktur ASEAN pada Januari 2025 Turun ke Level 50,4
Kenaikan permintaan baru juga mendorong perusahaan untuk menaikkan kapasitas, dengan tingkat ketenagakerjaan naik pada laju tercepat sejak data survei dikumpulkan hampir 14 tahun lalu.
Joe Hayes, Kepala Ekonom di S&P Global Market Intelligence, mengatakan momentum kenaikan pertumbuhan di seluruh sektor manufaktur Indonesia berlanjut hingga bulan Februari, pertanda baik pada awal triwulan pada tahun 2025.
“Kondisi permintaan sangat mendukung pertumbuhan, mendorong perluasan lapangan kerja dan kenaikan volume pembelian. Kami juga melihat bahwa perusahaan lebih optimis terhadap perkiraan mendatang, kepercayaan diri naik paling tinggi dalam waktu hampir tiga tahun,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 3 Maret 2025.
Dia menjelaskan ekspor yang berubah-ubah agak mengecewakan, tetapi peningkatan ketidakpastian perdagangan global yang mengarah pada proteksionisme tampaknya akan berdampak pada arus barang internasional.
“Pertanda baiknya, produsen Indonesia tetap positif terhadap perkiraan permintaan mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa pasar domestik dapat menjadi sumber pertumbuhan, setidaknya dalam jangka pendek.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News