1
1

Investasi Digital Makin Berisiko, Perusahaan Wajib Lebih Jeli Pilih Asuransi di 2025!

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/MR SOCCER from Shutterstock

Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan investasi didorong untuk lebih selaras dalam mengelola risiko dan perlindungan asuransi. Upaya itu seiring dengan tantangan transformasi digital yang semakin kompleks di 2025.

Mengutip laman Insurance Asia, Senin, 10 Maret, 2025, hal tersebut disampaikan oleh Willis Towers Watson (WTW) yang menyoroti pentingnya pemahaman mendalam terhadap kebijakan asuransi dalam menghadapi berbagai skenario risiko.

Menurut WTW, perusahaan perlu menjalani proses yang ketat untuk mengidentifikasi titik lemah yang rentan terhadap ancaman, sekaligus memastikan cakupan asuransi yang memadai.

|Baca juga: Laba Operasional Turun Drastis, Ini Penjelasan Manajemen BRI (BBRI)

|Baca juga: Profil Dwi Wahyudi, Direktur Pelaksana LPEI yang Terseret Kasus Korupsi!

Sumber data yang terpercaya disebut akan menjadi faktor kunci dalam memahami risiko yang ada dan tren baru yang berkembang. Selain itu, data ini juga berperan dalam menganalisis eksposur risiko dari sisi kualitatif maupun kuantitatif, sehingga perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih terukur.

WTW menegaskan struktur asuransi yang ideal harus mencerminkan kebutuhan bisnis, tingkat toleransi risiko, serta pertimbangan biaya. Tidak semua risiko dapat diasuransikan, tetapi memahami bagaimana kebijakan asuransi merespons berbagai skenario akan menjadi langkah krusial dalam manajemen risiko yang efektif.

“Selain mengidentifikasi risiko utama bisnis, penting untuk mengkalibrasi secara menyeluruh dampak finansial dari eksposur risiko di seluruh perusahaan,” kata FINEX Financial Institutions Wealth & Asset Management Sector Lead di WTW Richard Langdon.

|Baca juga: Jangan Lagi Khawatir, Ini 5 Kebiasaan Mudah untuk Bantu Keuangan Rumah Tangga Tetap Stabil!

|Baca juga: Kamu Mau Cerdas Berinvestasi Sejak Dini? Coba Baca Informasi Berikut Ini!

Langdon menambahkan penggunaan model risiko berbasis data historis klaim industri dapat membantu perusahaan membangun kerangka kerja manajemen risiko yang lebih realistis dan akurat. Dengan pendekatan ini, perusahaan investasi dapat lebih siap menghadapi ketidakpastian dan mengoptimalkan perlindungan terhadap aset mereka.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tingkatkan Literasi dan Inklusi Perbankan Syariah, BSI (BRIS) Gelar BYONDFEST di 9 Kota
Next Post SEVA Optimistis Penjualan Mobil Naik Jelang Lebaran 2025

Member Login

or