Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp86,41 miliar untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pencapaian tersebut mencerminkan pertumbuhan 24,78 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Direktur Utama Bank QNB Indonesia Nick Groene menyebutkan hasil kinerja keuangan yang kuat di 2024 adalah bukti dari strategi yang dijalankan secara disiplin, serta keselarasan dengan arahan regulator. Bank QNB Indonesia mencapai pertumbuhan yang solid di berbagai indikator utama dari profitabilitas, kualitas aset, hingga likuiditas.
“Sambil tetap mempertahankan pendekatan bank yang penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab,” ujar Nick Groene, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 10 Maret 2025.
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Bukukan Lonjakan 10 Kali Lipat di Livin’ Investasi
|Baca juga: Marak Fintech Bermasalah, Bos OJK: Belum Berdampak Signifikan terhadap NPL Perbankan!
Ia menambahkan Bank QNB Indonesia terus menjalankan fungsi intermediasi secara efektif di mana mencapai pertumbuhan yang mengesankan baik dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga maupun penyaluran kredit. Dana pihak ketiga berhasil tumbuh 15,82 persen, sementara penyaluran kredit tumbuh 46,18 persen per Desember 2024.
“Pertumbuhan ini berdampak pada peningkatan total aset yang tumbuh 9,35 persen secara tahunan (yoy) mencapai senilai Rp12,85 triliun,” ucapnya.
Per Desember 2024, Bank QNB Indonesia juga berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah neto atau net non-performing loan sebesar 0,71 persen, di bawah rata-rata industri sebesar 0,77 persen per Oktober 2024. Pencapaian ini disertai dengan penurunan provisi, yang mencerminkan pengelolaan kualitas aset dan pendekatan risiko yang hati-hati.
|Baca juga: #Kabur Aja Dulu, Sekadar Tren atau Indikasi Niat?
|Baca juga: Antisipasi Krisis Ekonomi, Siapkan 5 Langkah Ini!
Sementara itu, kondisi likuiditas Bank QNB Indonesia juga tetap solid, dengan rasio kecukupan likuiditas atau Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 174,70 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 154,36 persen. Kedua rasio ini berada di atas ketentuan minimum regulator saat ini sebesar 100 persen.
“Sejalan dengan peningkatan laba, Bank QNB Indonesia juga mencatat Return on Asset (ROA) sebesar 0,74 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 1,31 persen,” tuturnya.
Didukung oleh QNB Group, institusi finansial terbesar di wilayah Timur Tengah dan Afrika, Bank QNB Indonesia terus memperkuat struktur permodalannya untuk dapat menjalankan strategi dan mengembangkan bisnisnya. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di 56,15 persen per Desember 2024, yang mencerminkan basis modal yang solid.
Rasio ini tidak hanya menunjukkan ketahanan yang kuat, tetapi juga menyoroti peluang untuk mengoptimalkan pemanfaatan modal untuk pertumbuhan dan eskpansi di masa depan.
|Baca juga: Jangan Lagi Khawatir, Ini 5 Kebiasaan Mudah untuk Bantu Keuangan Rumah Tangga Tetap Stabil!
|Baca juga: Kamu Mau Cerdas Berinvestasi Sejak Dini? Coba Baca Informasi Berikut Ini!
Ke depan, tambahnya, melalui inovasi digital, pengembangan produk dan layanan, serta peningkatan kemampuan dan manajamen budaya risiko yang lebih baik lagi, Bank QNB Indonesia berupaya untuk dapat menciptakan nilai yang bertahan lama bagi para nasabah, karyawan, dan komunitas yang dilayani.
“Kami berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, lebih dari sekadar memberikan layanan perbankan atau beyond banking, untuk memastikan kami membawa perubahan positif sekaligus keunggulan dalam perbankan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News