1
1

Waspada Penipuan Digital Jelang Idulfitri, Masyarakat Diminta Perkuat Keamanan Data Pribadi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Menjelang Idulfitri, berbagai aktivitas ekonomi masyarakat meningkat, termasuk konsumsi rumah tangga. Namun, momentum ini juga berpotensi dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan digital. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperingatkan adanya lonjakan kasus penipuan daring selama Ramadan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan tren kejahatan digital semakin meningkat seiring dengan tingginya aktivitas transaksi masyarakat.

Berdasarkan data layanan pengaduan konsumen OJK, terdapat 1.512 pengaduan terkait social engineering pada pekan ketiga dan keempat Februari 2025. Angka ini meningkat sekitar 46 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatatkan 1.033 pengaduan.

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Terbitkan Global Bond US$800 Juta, Alami 3,5 Kali Oversubscription!

|Baca juga: Laba Bank Jago (ARTO) Tumbuh 78% Jadi Rp129 Miliar di 2024

Brand Manager Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Jonathan Kriss mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menjaga data pribadi. Ia menekankan modus penipuan digital terus berkembang seiring dengan meningkatnya aktivitas daring.

Salah satu metode baru yang digunakan pelaku kejahatan adalah SMS penipuan dengan fake Base Transceiver Station (BTS). Teknik ini memungkinkan pelaku mengirim pesan secara massal ke ponsel di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator, sehingga meningkatkan risiko penipuan bagi masyarakat.

“Kami mengimbau masyarakat agar waspada terhadap modus-modus tersebut dengan tidak membagikan data pribadi kepada orang tidak dikenal dan selalu memverifikasi keaslian informasi langsung melalui saluran resmi,” ujar Jonathan, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 24 Maret 2025.

Jonathan mengungkapkan pihaknya menemukan sejumlah akun palsu di berbagai platform media sosial yang mencatut nama AdaKami. Akun-akun tersebut diduga digunakan untuk aksi penipuan, termasuk klaim palsu terkait pengiriman dana ganda.

“Situasi ini menunjukkan pelaku kejahatan digital terus mencoba mencari celah untuk memanfaatkan situasi. Untuk itu, selain mengaplikasikan teknologi terkini, AdaKami juga secara rutin terus melakukan edukasi agar masyarakat semakin waspada terhadap berbagai modus penipuan online,” imbuh Jonathan.

Agar terhindar dari kejahatan digital, masyarakat disarankan untuk menerapkan langkah-langkah berikut:

Hindari membuka tautan mencurigakan

Phishing menjadi salah satu modus yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan digital. Mereka membuat tautan situs palsu yang menyerupai situs resmi lembaga keuangan. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada dan menghindari membuka tautan dari sumber yang tidak dikenal.

Lakukan verifikasi informasi

Penipu sering menyamar sebagai layanan pelanggan lembaga keuangan. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk selalu melakukan verifikasi dengan menghubungi kontak resmi perusahaan terkait. Pengguna AdaKami, misalnya, dapat menghubungi hotline 1500077 untuk memastikan informasi yang diterima benar adanya.

Gunakan platform resmi berizin OJK

Menggunakan layanan fintech lending yang telah memiliki izin dari OJK dapat membantu melindungi masyarakat dari berbagai modus kejahatan digital, termasuk penyalahgunaan data pribadi.

Waspada penyalahgunaan data pribadi

Informasi pribadi seperti nama, nomor telepon, dan alamat sering kali tertera di paket belanja online. Jika tidak dihancurkan sebelum dibuang, data ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk menyobek atau menghapus informasi pengiriman sebelum membuang kemasan paket.

“Keamanan pelanggan merupakan prioritas utama kami. Kami terus meningkatkan perlindungan dan edukasi terhadap ancaman digital. Harapan kami, menjelang Idulfitri ini, masyarakat dapat lebih terlindungi dari modus penipuan digital dan merayakan momen penuh kebersamaan dengan tenang,” tutup Jonathan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Asuransi UKM Diramal Cerah, Diprediksi Tembus US$39 Miliar di 2032!
Next Post Chubb Life Luncurkan Asuransi Kritis, Tanggung Biaya ICU dan 144 Penyakit

Member Login

or