1
1

Bank Mandiri (BMRI) Terbitkan Global Bond US$800 Juta, Alami 3,5 Kali Oversubscription!

Gedung Bank Mandiri. | Foto: Bank Mandiri

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$800 juta dari penerbitan global bond. Surat utang ini merupakan bagian dari Program Euro Medium Term Note milik Bank Mandiri senilai US$4 miliar dan diterbitkan dengan format Regulation S.

Transaksi ini menandai kembalinya Bank Mandiri ke pasar surat utang internasional sejak 2023. Penerbitan Global Bond ini menerima 3,5 kelebihan permintaan (oversubscription) pada saat proses bookbuilding dari jumlah yang diterbitkan.

Surat utang ini memiliki tenor tiga tahun dan diterbitkan dengan kupon 4,90 persen dan tercatat pada Singapore Exchange. Adapun dana hasil dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan.

|Baca juga: RUU TNI Dinilai Jadi Salah Satu Biang Kerok IHSG Anjlok, Ini Tanggapan DPR!

|Baca juga: AASI Ungkap 5 Alasan Perusahaan Asuransi Syariah Perlu Lahirkan Produk yang Khas Syariah

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Eka Fitria menyampaikan transaksi tersebut merupakan penerbitan surat utang dalam mata uang US$ dengan jumlah terbesar yang pernah dilakukan oleh bank di Indonesia.

“Selain itu, surat utang ini diterbitkan dengan selisih paling tipis sepanjang sejarah penerbitan global bond Bank Mandiri yaitu US Treasury (UST) tiga Tahun + 113 bps,” kata Eka, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 21 Maret 2025.

Keberhasilan ini merupakan pencapaian dan bukti investor memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja Bank Mandiri, serta keyakinan atas stabilitas dan potensi pertumbuhan Bank Mandiri ke depannya bahkan di tengah ketidakpastian pasar global dan domestik.

Positifnya keyakinan investor juga tercermin dari rating yang diberikan untuk surat utang ini dengan Moody’s menetapkan rating Baa2 dan S&P memberikan rating BBB.

|Baca juga: IHSG Bergejolak! OJK Buka Jalan Buyback Saham Tanpa RUPS

|Baca juga: Jadi Bos Manulife Indonesia, Berikut Profil Lengkap Lauren Sulistiawati!

Investor yang membeli surat utang ini didominasi oleh fund manager dan aset manager sebesar 79 persen dari total alokasi penerbitan, bank dan lembaga keuangan 13 persen, perusahaan asuransi sempat persen, sovereign wealth fund/sektor publik tiga persen, serta private banks dan korporasi satu persen.

Investor dari Asia mendominasi sebanyak 75 persen, dan investor dari Eropa, Timur Tengah & Afrika (EMEA) sebanyak 25 persen. HSBC, JP Morgan, Mandiri Securities, dan MUFG bertindak sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers untuk transaksi ini.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kinerja UUS Cemerlang di 2024, OCBC Siap Lakukan Spin-Off
Next Post Indosat Ooredoo Gandeng Bank Saqu Perluas Inklusi Keuangan Digital
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or