Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas menguat di pertengahan sesi Asia, Senin, 24 Maret 2025, karena kekhawatiran atas tarif timbal balik yang akan diberlakukan Presiden AS Donald Trump. Di sisi moneter, potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve sebanyak dua kali di tahun ini meningkatkan minat pada emas sebagai aset safe haven.
|Baca juga: 4 Tips Aman Meninggalkan Rumah saat Mudik Lebaran, yang Terakhir Sering Dilupakan!
Harga emas spot naik 0,04 persen menjadi US$3.024,07 per troy ons, pada pukul 13.51 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat bertambah 0,21 persen menjadi US$3.027,60 per troy ons.
Logam kuning kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa pada Kamis pekan lalu saat harganya menyentuh US$3.057,21 per troy ons, di tengah ketegangan perdagangan AS dan mitra dagang.
|Baca juga: Harga Emas Terus Menguat di Tengah Gejolak Timur Tengah
Isu tarif akan tetap menjadi perhatian utama pelaku pasar. Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif timbal balik (resiprokal) yang akan berlaku 2 April, yang kemungkinan memicu inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Trump mengatakan akan mengenakan tarif resiprokal dengan fokus ke sekitar 15 negara yang menyebabkan defisit besar di neraca perdaganan dengan AS.
Pekan lalu, the Fed mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 4,25-4,50 persen, seperti yang diprediksi. Perumus kebijakan memperkirakan bank sentral AS akan memangkas seperempat poin persentase hingga akhir tahun sebanyak dua kali.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News