Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Utama PT Asuransi Raksa Pratikara Edy menilai kebijakan spin-off yang diberlakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada industri asuransi syariah di Tanah Air sudah melalui pertimbangan yang matang. Hal itu juga diyakini demi kebaikan industri asuransi asuransi secara keseluruhan.
Dengan adanya spin-off, Edy menambahkan, perusahaan yang menjual produk asuransi syariah dapat lebih fokus dalam mengembangkan bisnisnya, sehingga tidak hanya menjadi produk komplementer dari perusahaan asuransi konvensional.
“Harapannya, kebijakan ini dapat mendorong lahirnya perusahaan asuransi syariah yang besar dan kuat, seperti yang telah terjadi di sektor perbankan syariah,” ujarnya, kepada Media Asuransi, dikutip Selasa, 25 Maret 2025.
|Baca juga: Prediksi IHSG dan 6 Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas
|Baca juga: BRI (BBRI) Guyur Dividen Jumbo Rp51,73 Triliun dan Siapkan Buyback Saham Rp3 Triliun
Di sisi lain, ia menekankan, juga penting untuk memastikan kebijakan spin-off tidak menghambat pertumbuhan industri asuransi. Karena pastinya, tambahnya, akan banyak perusahaan yang tidak berkenan melakukan spin-off tidak lagi bisa menjual produk asuransi syariah.
“Kemudian yang akan terjadi, jika jumlah perusahaan yang menawarkan produk syariah semakin sedikit, akses masyarakat terhadap perlindungan asuransi berbasis syariah bisa menjadi lebih terbatas,” ucap Edi.
|Baca juga: Petinggi BCA Kompak Borong Saham BBCA saat Harga Anjlok, Segini Besarannya!
Oleh karena itu, masih kata Edi, keseimbangan antara mendorong pertumbuhan dan menjaga aksesibilitas produk perlu terus diperhatikan. “Agar kebijakan ini benar-benar membawa manfaat bagi industri dan masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
