Media Asuransi, JAKARTA – PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) – anggota kelompok properti Sinar Mas Land mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 124% menjadi Rp4,36 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,95 triliun.
Hermawan Wijaya, Direktur BSDE mengatakan pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan usaha yang solid serta efisiensi dalam pengelolaan beban operasional.
|Baca juga:Bumi Serpong Damai (BSDE) Incar Prapenjualan Rp10 Triliun pada 2025
BSDE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp13,80 triliun, naik 19,56% dari Rp11,54 triliun pada tahun sebelumnya. “Peningkatan ini terutama berasal dari penjualan unit residensial dan segmen komersial yang terus menunjukkan pertumbuhan positif,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 26 Maret 2025.
Segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title mendominasi kinerja pendapatan usaha. Segmen ini membukukan angka Rp11,58 triliun atau setara 83,97% dari total pendapatan usaha secara konsolidasian.
Segmen dengan kontribusi terbesar kedua sepanjang tahun 2024 berasal dari sektor sewa. Segmen ini mencatatkan kontribusi sebesar Rp957,58 miliar, yang setara dengan 7,01% dari total pendapatan usaha secara konsolidasi.
|Baca juga: Obligasi dan Sukuk Bumi Serpong Damai (BSDE) Bakal Jatuh Tempo pada April 2025
Dari sisi profitabilitas, laba kotor tumbuh 37,50% menjadi Rp8,82 triliun, didukung oleh penurunan beban pokok penjualan sebesar 2,87% menjadi Rp4,98 triliun. Efisiensi ini berkontribusi pada peningkatan margin laba yang lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba Usaha juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 53,56% menjadi Rp4,47 triliun, seiring dengan pengelolaan beban usaha yang tetap terkendali. Total beban usaha tercatat sebesar Rp4,35 triliun, naik 24,16% dibandingkan tahun lalu, seiring dengan ekspansi bisnis dan peningkatan aktivitas pemasaran.
Total aset meningkat 13,76% menjadi Rp76,02 triliun dibandingkan Rp66,83 triliun pada 2023. Peningkatan ini diikuti oleh pertumbuhan total ekuitas sebesar 14,85% menjadi Rp47,32 triliun, yang mencerminkan fundamental keuangan yang semakin kuat.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News