Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas serius ingin memangkas dominasi Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) luar negeri di industri penerbangan nasional.
Lewat proyek Sustainable Aerospace Park di Bandara Kertajati, Majalengka, Bappenas menggandeng GMF AeroAsia dan PT BIJB sebagai bentuk kolaborasi konkret memperkuat industri kedirgantaraan dalam negeri.
“Penandatanganan kerja sama ini merupakan momen bersejarah dalam pembangunan industri kedirgantaraan nasional. Ini manifestasi nyata dari implementasi enam pilar pengembangan industri secara terintegrasi, mulai dari riset hingga pendanaan,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 23 April 2025.
|Baca juga: Edukasi Keuangan PFI Mega Life: Perempuan Hebat yang Melindungi Mimpi dan Masa Depan
|Baca juga: Bos Sinarmas Indra Widjaja Kembali Mangkir dari Panggilan KPK
Pengembangan kawasan ini menjadi bagian dari arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, serta mendukung agenda hilirisasi industri dan penguatan sektor padat karya berbasis teknologi.
Rachmat menyebut Bandara Kertajati punya modal kuat sebagai pusat industri MRO dan bandara hijau berkelas dunia, meski utilisasinya saat ini baru mencapai 6,42 persen. Dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter dan terminal kargo seluas 90.000 meter persegi, potensi yang dimiliki bandara ini dinilai bisa dimaksimalkan jika dikelola secara strategis.
Lebih lanjut, ia menyoroti urgensi pengurangan ketergantungan terhadap layanan MRO asing. Saat ini, 46 persen layanan MRO masih dilakukan di luar negeri, padahal proyeksi pertumbuhan pesawat operasional nasional diperkirakan melonjak dari 614 unit di 2024 menjadi 1.017 unit pada 2033. Industri MRO di Asia Tenggara sendiri diprediksi tumbuh 3,8 persen.
“Kita perlu memperkuat regulasi, mendorong penggunaan MRO dalam negeri, serta menjalin kemitraan strategis global untuk membangun industri kedirgantaraan yang tangguh dan berdaya saing,” jelas Menteri Rachmat Pambudy.
|Baca juga: Setorkan Aset Inbreng, Bank Banten Rights Issue 11,36 Miliar Saham
|Baca juga: Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim terkait Perkembangan Pemulihan Sistem
Dalam proyek ini, Bappenas akan berperan dalam penyusunan rencana induk, fasilitasi pembiayaan inovatif, dan koordinasi percepatan penyiapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kertajati.
“Proyek ini bukan sekadar optimalisasi bandara, tetapi langkah nyata membangun kemandirian industri, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tutupnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News