1
1

AdaKami Terapkan 2 Prinsip Ini untuk Jaga Penyaluran Dana Lebih Berkualitas

(Ki-ka) Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss, Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Sjawaldy, dan Head of Government Relations AdaKami Adelheid Helena Bokau. | Foto: Media Asuransi/Sarah Dwi Cahyani

Media Asuransi, JAKARTA – Head of Government Relations PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Adelheid Helena Bokau menyebutkan AdaKami telah menerapkan langkah kehati-hatian dalam menjalankan praktik bisnisnya. Setidaknya terdapat dua prinsip yang diterapkan demi menjaga bisnis tetap berkelanjutan.

“Penerapan dalam bisnis AdaKami meliputi dua prinsip yakni e-KYC dan credit scoring,” kata Helena, dalam kegiatan media gathering AdaKami, di Jakarta, Selasa, 22 April 2025.

|Baca juga: 3 Kursi Direksi Asuransi Jasindo  Kosong

|Baca juga: Bos Sinarmas Indra Widjaja Kembali Mangkir dari Panggilan KPK

Prinsip pertama terkait e-KYC dilakukan dengan cara mengetahui peminjam secara lebih baik. AdaKami memastikan peminjam adalah orang yang benar, jelas, dan tanpa direkayasa. Salah satu untuk memastikannya melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Prinsip kedua ialah credit scoring. Pada prinsip ini, AdaKami akan berupaya menilai mana peminjam yang mempunyai kemampuan tingkat bayar yang cukup baik. “Jadi dari dua prinsip itu, kita dapat melihat bahwa dengan menjalankan ini penyaluran dana akan lebih baik dan lebih jelas tujuannya,” ungkapnya.

|Baca juga: Tugu Insurance (TUGU) Kebut Laju Bisnis via Transformasi SDM

Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Sjawaldy menegaskan AdaKami percaya penerapan prinsip kehati-hatian yang konsisten, yang ditunjang teknologi, menjadi landasan yang kuat dalam menjaga kualitas pendanaan yang optimal.

“Strategi ini memungkinkan kami memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tengah dinamika industri saat ini,” pungkas Karissa.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bappenas Siapkan Aerospace Park Kertajati untuk Kurangi Ketergantungan ke Luar Negeri
Next Post Bawa Kabar Buruk, IMF Sebut Risiko Stabilitas Keuangan Global Meningkat!

Member Login

or