Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Permata Tbk (BNLI) Permata Bank mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar enam persen year on year (yoy) menjadi Rp156,6 triliun pada kuartal I/2025. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit dari segmen korporasi yang tumbuh sebesar tujuh persen yoy menjadi Rp92,2 triliun, diikuti pertumbuhan segmen komersial yang tumbuh 5,3 persen yoy dan segmen konsumen yang tumbuh sebesar dan 4,3 persen yoy.
Rasio NPL Gross pada level 2,0 persen, membaik dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 2,7 persen. Sedangkan Loan at Risk (LAR) tercatat sebesar 7,6 persen, membaik dibandingkan dengan dan 8,2 persen di kuartal I/2024.
|Baca juga:PermataBank Buka Suara tentang Aturan Risk Sharing Asuransi Kredit
Untuk menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, Permata Bank membentuk NPL Coverage dan rasio LAR Coverage yang prudent, masing-masing di level 387 persen dan 101 persen. Dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah, Permata Bank secara konsisten melakukan upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.
Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) Permata Bank meningkat 9,2 persen yoy, didukung kualitas aset yang terus membaik dengan rasio NPL Gross di level 2,0 persen. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Permata Bank disiplin untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan secara konsisten mempertahankan struktur neraca yang optimal dengan tetap menjaga tingkat likuiditas yang memadai.
Di sisi lain, simpanan nasabah terjaga baik dan meningkat 4,8 persen yoy menjadi Rp187,4 triliun yang didorong oleh pertumbuhan CASA (current account and saving account) sebesar 6,5 persen. CASA rasio Permata Bank meningkat dari 57,7 persen di tahun lalu, menjadi 58,6 persen.
|Baca juga:Bangkok Bank Lepas 1,73 Miliar Saham Bank Permata (BNLI), Ini Tujuannya
Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, mengatakan bahwa kinerja yang baik di awal tahun ini menunjukkan keyakinan bahwa strategi jangka panjang yang Permata Bank terapkan berada di jalur yang tepat. Fokus Permata Bank tidak hanya pada pertumbuhan, tetapi juga pada menciptakan nilai bermakna yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Kami akan terus memperkuat layanan dan digitalisasi, mendorong inklusi keuangan, serta meningkatkan produktivitas dan positivitas dalam organisasi, agar Permata Bank dapat terus relevan dan kompetitif di tengah perubahan yang begitu cepat,” kata Meliza dalam keterangan resmi, Rabu, 23 April 2025.
|Baca juga:Bank Permata dan LPEI Perkuat Kerja Sama Tingkatkan Kualitas Kredit Eksportir
Lebih lanjut dijelaskan bahwa penerapan strategi optimalisasi neraca mengantarkan pertumbuhan bisnis Permata Bank yang lebih optimal dengan mencatatkan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) di level 83,2 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada akhir kuartal I/2024 yang berada di level 82,0 persen. Total aset Permata Bank tumbuh sebesar 4,5 persen yoy menjadi Rp264,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dengan disiplin menerapkan inovasi layanan dan digitalisasi, Permata Bank berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 48,6 persen pada akhir Maret 2025 dibandingkan dengan akhir Maret 2024 sebesar 50,2 persen.
Sementara itu, Unit Usaha Syariah (UUS) Permata Bank membukukan kinerja yang positif dengan pencapaian Pendapatan Operasional sebelum Provisi sebesar Rp195,3 miliar atau tumbuh sebesar 11,2 persen yoy. Pencapaian ini didukung dengan Pendapatan Setelah Distribusi Bagi Hasil yang tumbuh 6,7 persen yoy dan pengendalian biaya yang disiplin.
Pada sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat 14,5 persen yoy menjadi Rp31,2 triliun. UUS Permata Bank terus fokus pada peningkatan simpanan nasabah, khususnya pendanaan murah yang stabil dengan terus mengembangkan jaringan ekosistem syariah di industri perbankan Indonesia.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News