1
1

Begini Jurus Sri Mulyani Hadapi Ancaman Perang Tarif AS!

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI yang juga Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmennya untuk menjaga ketahanan ekonomi dan stabilitas sektor keuangan Indonesia di tengah dinamika ekonomi global yang tak menentu.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah terus memperkuat respons dini terhadap tekanan eksternal, termasuk melalui jalur diplomasi dengan Amerika Serikat (AS).

“Sesuai arahan dan instruksi Presiden Prabowo, kami akan melanjutkan deregulasi, terutama dengan menghilangkan hambatan non-tarif antar berbagai seluruh kementerian/lembaga,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2025 yang digelar secara virtual, Kamis, 24 April 2025.

Ia menambahkan, pemerintah akan fokus menjaga daya beli masyarakat dan menguatkan sektor domestik melalui kolaborasi kebijakan fiskal dan moneter. Langkah ini diyakini dapat menjadi bantalan terhadap guncangan dari luar.

Sri Mulyani juga optimistis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Meskipun tekanan global meningkat, namun Indonesia masih memiliki fondasi ekonomi yang kuat.

“Konsumsi rumah tangga tetap baik yang didukung oleh belanja pemerintah, terutama dalam bentuk pembayaran tunjangan hari raya. (Termasuk) belanja sosial, dan berbagai insentif lain yang diberikan menjelang atau pada bulan pertama hingga bulan ketiga 2025 dan menjelang Idulfitri,” paparnya.

Tak hanya dari sisi konsumsi, geliat investasi pun menunjukkan sinyal positif. Keberlanjutan proyek strategis nasional serta naiknya aktivitas properti swasta turut mendorong pertumbuhan. Aktivitas manufaktur yang tetap berada di zona ekspansif menjadi cerminan keyakinan pelaku usaha.

“Investasi, khususnya non-bangunan, tetap menopang pertumbuhan ekonomi. Ini tercermin dari meningkatnya import barang modal, terutama import alat-alat berat,” ungkapnya.

Sektor ekspor juga tak luput dari perhatian. Kinerja ekspor nonmigas, terutama pada Maret 2025, menunjukkan tren membaik dengan kontribusi dari komoditas seperti CPO, besi dan baja, serta mesin dan peralatan elektrik. Pemerintah pun aktif memperluas pasar ekspor ke kawasan ASEAN, BRICS, dan Eropa di tengah kebijakan tarif resiprokal dari AS.

“Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diperkirakan tetap akan mencapai sekitar lima persen,” pungkas Sri Mulyani.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Negosiasi Tarif dengan AS Berlanjut, Sri Mulyani Tegaskan Posisi Tawar Indonesia Makin Kuat
Next Post IHSG Kamis Ditutup Melemah Tipis

Member Login

or