1
1

6 Tips Bijak Berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang saat Market Volatile

Ilustrasi. | Foto: OCBC

Media Asuransi, JAKARTA – Memilih produk Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) saat kondisi pasar sedang volatile seperti saat ini merupakan langkah yang tepat, terutama bagi investor yang mengutamakan keamanan dana dan kemudahan pencairan (likuiditas).

Mengutip IPOT, Minggu, 4 Mei 2025, ketika pasar saham bergejolak akibat faktor ketegangan geopolitik, RDPU menawarkan perlindungan karena fokus investasinya pada instrumen jangka pendek yang relatif stabil. Reksa dana pasar uang umumnya berinvestasi pada deposito berjangka dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

|Baca juga: Komisaris Independen Lippo General Insurance (LPGI) Johannes Agus Meninggal Dunia

|Baca juga: BEI, KSEI, KPEI, dan OJK Kompak Tingkatkan Peranan Perempuan di Pasar Modal Syariah RI

Hal itu karena instrumen tersebut memiliki risiko yang rendah dan fluktuasi harga yang minim dengan nilai unit penyertaan RDPU cenderung stabil. “Karakter RDPU ini cocok sebagai tempat parkir dana sementara sambil menunggu kondisi pasar membaik atau saat ingin memastikan dana tetap aman dalam waktu dekat,” tegas Head of IPOT Fund Dody Mardiansyah.

Ia menegaskan memilih RDPU saat market sedang tidak stabil adalah pilihan defensif yang cerdas. Meskipun imbal hasilnya tidak spektakuler, imbuhnya, RDPU membantu investor tetap tenang dan menjaga nilai portofolio tetap positif. Ia memberikan sejumlah tips bijak yang wajib diperhatikan investor jika ingin ingin investasi RDPU di saat market sedang volatile:

1. Kenali tujuan investasi

Langkah pertama dalam memilih produk reksa dana pasar uang adalah memahami tujuan investasi. Jika tujuannya bersifat jangka pendek, seperti dana darurat, persiapan biaya pendidikan dalam waktu dekat atau ingin menghindari risiko fluktuasi dari instrumen investasi lain maka RDPU adalah pilihan yang tepat. Instrumen ini memberikan stabilitas dan likuiditas tinggi, cocok untuk kebutuhan finansial dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

|Baca juga: Atasi Permasalahan Sampah, PP Properti (PPRO) Ajak Pengembang Properti Adopsi Praktik Berkelanjutan

2. Pilih manajer investasi yang terpercaya

Keberhasilan investasi di RDPU juga sangat dipengaruhi oleh reputasi dan pengalaman manajer investasi yang mengelolanya. Pastikan investor memilih manajer investasi dengan rekam jejak baik, produk yang sudah berjalan cukup lama dan terbukti mampu menjaga kinerja secara konsisten, bahkan di tengah masa krisis seperti pandemi atau kenaikan suku bunga global.

3. Cek portofolio instrumen dalamnya

RDPU umumnya berisi deposito berjangka, obligasi jangka pendek, dan surat berharga pasar uang. Sebelum membeli, periksa komposisi portofolionya: pilih produk dengan instrumen berjatuh tempo pendek dan kualitas kredit yang baik (minimal investment grade).

4. Bandingkan imbal hasil vs risiko

Meskipun imbal hasil RDPU relatif rendah dari instrumen lain, biasanya berkisar antara 4–6 persen per tahun, tapi menawarkan stabilitas yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, penting untuk mewaspadai produk yang menjanjikan imbal hasil di atas rata-rata karena bisa jadi menyimpan risiko tersembunyi. Lebih baik memilih yang moderat, namun konsisten daripada mengejar imbal hasil tinggi yang tidak sebanding dengan risiko.

5. Perhatikan biaya dan fee

Sebagian besar RDPU tidak mengenakan biaya pembelian atau penjualan, namun tetap penting untuk memeriksa besarnya management fee yang dikenakan. Pilihlah produk dengan biaya yang efisien karena biaya yang terlalu tinggi dapat menggerus hasil investasi dalam jangka panjang, terutama jika berencana menempatkan dana dalam jumlah besar.

|Baca juga: Laba Bersih BFI Finance (BFIN) Tumbuh 12% Jadi Rp405,5 Miliar di Kuartal I/2025

|Baca juga: Kejagung Periksa 2 Orang Saksi terkait Perkara Asuransi Jiwasraya

6. Pilih aplikasi atau platform yang terpercaya

Platform yang terpercaya memastikan keamanan dana, kepatuhan pada regulasi yang berlaku serta memberikan transparansi biaya dan kinerja investasi. Oleh sebab itu, penting bagi investor memilih platform investasi yang sudah dikenal dan diawasi OJK.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Yield Obligasi Pemerintah Cenderung Stabil
Next Post 3 Rahasia Bekerja Cerdas dan Tetap Produktif

Member Login

or