1
1

BEI, KSEI, KPEI, dan OJK Kompak Tingkatkan Peranan Perempuan di Pasar Modal Syariah RI

Seorang perempuan sedang mengamati pergerakan saham menggunakan aplikasi IPOT, di Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Angga Bratadharma

Media Asuransi, JAKARTA – Perempuan dan ibu rumah tangga masih memerlukan peningkatan literasi dan penguatan peran khususnya di pasar modal syariah Indonesia. Hal itu menjadi salah satu dari 10 sasaran prioritas kegiatan literasi keuangan berdasarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Oleh karenanya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung OJK menyelenggarakan HERSHARE 2025 yang bertemakan ‘Brain, Beauty, Wealthy‘ di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Penyelenggaraan HERSHARE 2025 juga diselaraskan dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), yang merupakan agenda OJK dan pemerintah daerah yang pada tahun ini mengusung tema ‘Pasar Modal‘,” kata Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 26 April 2025.

|Baca juga: Begini Jurus Sri Mulyani Hadapi Ancaman Perang Tarif AS!

|Baca juga: Peruji Umumkan Dewan Pengurus Baru Periode 2025–2029

Perhatian terhadap investor syariah perempuan tersebut tidak lepas dari kehadiran dan partisipasi mereka di industri pasar modal Indonesia. Dari total jumlah investor pasar modal yang mencapai 16,021 juta investor sampai dengan 22 April 2025, lebih dari 37 persen merupakan investor perempuan yang total asetnya mencapai lebih dari Rp500 triliun.

“Atau lebih dari 30 persen dari total aset investor pasar modal, berdasarkan data dari C-BEST dan S-Invest KSEI,” kata Kautsar.

Angka tersebut menunjukkan tingkat inklusi perempuan terkait pasar modal masih lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil SNLIK yang dikeluarkan oleh OJK pada 2024. Dari sisi gender, indeks literasi keuangan komposit perempuan lebih tinggi yakni sebesar 66,75 persen dari laki-laki 64,14 persen.

Sementara itu, indeks inklusi keuangan komposit perempuan juga lebih tinggi yakni 76,08 persen dari laki-laki sebesar 73,97 persen. Oleh karena hal tersebut, HERSHARE 2025 diselenggarakan untuk memberikan wadah yang tepat bagi para perempuan meningkatkan pengetahuan terkait berinvestasi di pasar modal.

|Baca juga: KSSK Klaim Sistem Keuangan RI Tahan Banting Meski Perang Dagang Mengintai

|Baca juga: Negosiasi Tarif dengan AS Berlanjut, Sri Mulyani Tegaskan Posisi Tawar Indonesia Makin Kuat

Melalui penyelenggaraan HERSHARE 2025 ini diharapkan semakin banyak perempuan yang terlibat aktif dalam berinvestasi khususnya di pasar modal syariah Indonesia. Stigma investasi bersifat rumit dan hanya bisa dilakukan oleh laki-laki dapat berubah sehingga inklusi pasar modal menjangkau semua gender dan latar belakang masyarakat Indonesia.

“Selain itu pula, ke depannya diharapkan inklusi dan partisipasi perempuan di pasar modal syariah Indonesia semakin meningkat dengan berbekal pengetahuan yang juga memadai,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Komisaris Independen Lippo General Insurance (LPGI) Johannes Agus Meninggal Dunia
Next Post Berikut Jurus Jitu Meredam Emosi di Dunia Investasi, Full Cuan!
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or