Media Asuransi, JAKARTA – PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) hingga akhir Maret 2025, mencatat total kontrak yang dimiliki untuk dijalankan perusahaan telah meningkat menjadi US$71,9 juta.
Pada periode sama, kenaikan laba kotor perseroan sebesar 31,4% YOY menjadi US$6,6 juta pada kuartal I/2025, dengan laba operasional sejumlah US$4,1 juta (+52,5%YOY), didorong oleh ekspansi margin kotor kapal milik.
Dalam keterbukaan informasi publik perseroan dikutip, Senin, 28 April 2025, Investor Relations Wintermar Offshore Marine Pek Swan Layanto menerangkan bahwa ekspansi margin di Divisi Kapal Milik terus mendorong profitabilitas, meskipun kuartal berjalan lesu dimana total pendapatan turun sebesar 9,2%YOY dari US$18,4 juta pada kuartal I/2024 menjadi US$16,7 juta pada kuartal I/2025.
|Baca juga: Laba Operasi Wintermar Offshore Marine (WINS) Melonjak 101,5%
Pendapatan lebih rendah ditimbulkan oleh kebangkitan setelah musim hujan yang lebih lambat dari yang diperkirakan, yang terutama memengaruhi Divisi Chartering.
Total biaya tidak langsung meningkat sebesar 6,5%YOY menjadi US$2,4 juta pada kuartal I/2025, dibandingkan dengan US$2,3 juta pada kuartal I/2024. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan biaya pemasaran dan gaji karyawan. Dengan meningkatnya partisipasi dalam tender internasional, biaya pemasaran pada kuartal I/2025 naik dua kali lipat menjadi US$0,17 juta (+125,3%YOY) dari US$0,08 juta pada kuartal I/2024. Gaji Karyawan memberikan kontribusi sebesar US$0,09 juta terhadap peningkatan tersebut, naik 5,2%YOY menjadi US$1,8 juta pada kuartal I/2025, disebabkan adanya penambahan karyawan tetap dan kenaikan gaji karyawan.
Laba operasional pada kuartal I/2025 sebesar US$4,1 juta, meningkat 52,5% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Margin operasi naik menjadi 24,7% pada kuartal I/2025 dari 14,7% pada kuartal I/2024.
|Baca juga:Humpuss Maritim (HUMI) Incar Akuisisi 10 Kapal pada 2025
Tahun ini dimulai dengan lambat, terang Pek Swan Layanto, yang berdampak pada utilisasi pada kuartal I/2025 dimana 60% dari armada masih bergantung pada kontrak spot jangka pendek. Margin kotor yang telah meningkat akan dipertahankan berkat campuran armada yang lebih baik, seperti yang terlihat dari pertumbuhan tinggi laba kotor dan laba operasi.
Perusahaan telah menerima 2 unit Heavy Load Barges (HLB) pada kuartal I/2025 yang diperkirakan akan mulai beroperasi pada kuartal II/2025, dan telah mendapatkan kontrak-kontrak kapal high tier tambahan, sehingga mendukung profitabilitas yang berkelanjutan di akhir tahun.
“Melihat ke depan hingga tahun 2026, kami masih optimis dengan permintaan kapal DP yang akan dibutuhkan untuk beberapa proyek pengeboran air dalam baru yang sedang dikembangkan tahun ini.”
Editor: achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News