Rajin Berinvestasi, Komika Yudha Keling: Saya Ingin Anak Saya Tidak Jadi Sandwich Generation!
1
1

Rajin Berinvestasi, Komika Yudha Keling: Saya Ingin Anak Saya Tidak Jadi Sandwich Generation!

Komika sekaligus investor saham Yudha Keling. | Foto: Media Asuransi/Muh Fajrul Falah

Media Asuransi, JAKARTA – Komika sekaligus investor saham Yudha Keling punya satu alasan kuat mengapa ia serius mengalokasikan sebagian besar penghasilannya untuk investasi. Hal itu lantaran dirinya tak ingin anaknya bernasib sama sepertinya sebagai sandwich generation.

“Saya ingin anak saya tidak jadi sandwich generation saja sih,” kata Yudha, kepada Media Asuransi, di Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Yuda mengaku mulai aktif berinvestasi sejak pandemi covid-19 melanda pada 2020, meski baru benar-benar serius dan terarah pada 2024. Awalnya, Yudha sempat tergoda saham-saham berisiko tinggi yang ramai di media sosial.

|Baca juga: CIMB Niaga Dukung Peningkatan Kompetensi BPR/BPRS

|Baca juga: Bank Mega Syariah Kucurkan Smart Multi Finance Rp100 Miliar untuk Optimalkan Pembiayaan Syariah

Namun seiring waktu, ia menyadari, strategi tersebut lebih sering berujung pada kerugian. Hingga pada akhirnya, kini ia memilih pendekatan yang lebih bijak dengan mengutamakan konsistensi dan risiko rendah.

Yudha mengaku rutin menyisihkan sekitar 50 sampai 60 persen dari penghasilannya untuk investasi. Portofolionya terdiri dari saham emiten dengan dividen jangka panjang dan saham berisiko tinggi untuk potensi capital gain. Salah satu sektor andalannya adalah saham perbankan besar yang dinilai stabil meski sedang fluktuatif.

Selain itu, ia menerapkan strategi cicil rutin ala dollar cost averaging, di mana membeli saham tiap bulan menyesuaikan kemampuan. “Saya tahu ini bukan untuk untung dua minggu. Ini buat bulanan, bahkan tahunan,” jelasnya.

|Baca juga: BNI (BBNI) Catat Transaksi Nasabah Tajir Naik 95% di Private Event BNI – Emirates Travel Fair 2025

|Baca juga: Perkuat Layanan Digital untuk Investor Muda, BNI Sekuritas Luncurkan New BIONS

Dalam situasi pasar yang masih volatile, Yudha mengaku cenderung melihat dan menunggu, terutama untuk investasi jangka pendek. Hal ini, menurutnya, karena ketidakpastian global yang masih tinggi, mulai dari arah kebijakan Presiden terpilih hingga dinamika geopolitik luar negeri.

Selain saham, Yudha juga menegaskan kepada investor khususnya investor pemula untuk menjauhi investasi bodong. “Hindari investasi yang menjanjikan keuntungan terlalu cepat, biasanya itu bodong. Kalau mau investasi, lihat dulu risikonya,” tutupnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post CIMB Niaga Dukung Peningkatan Kompetensi BPR/BPRS
Next Post ASEAN+3 Berkomitmen Memperkuat Kerja Sama Kawasan di Tengah Ketidakpastian Global
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or