Media Asuransi, JAKARTA – Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada 2024 mencatat terdapat 65 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia dengan menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta menyerap hampir 97 persen tenaga kerja.
Menariknya, lebih dari 60 persen total UMKM tersebut dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
Direktur Komunikasi DANA Olavina Harahap mengatakan DANA percaya UMKM akan terus menjadi pilar penting dalam perekonomian negara. Pemberdayaan UMKM, terutama milik perempuan dan penyandang disabilitas, tambahnya, sangat penting untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
|Baca juga: Menkeu: Pemerintah Pastikan APBN Lindungi Masyarakat dan Dukung Pertumbuhan Berkelanjutan
|Baca juga: Ditanya BEI, Begini Penjelasan Manajemen PTPP tentang Volatilitas Transaksi
Di balik harapan itu, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh UMKM perempuan dan penyandang disabilitas. Menurut hasil survei internal DANA, pada 2024 sebanyak 74 persen UMKM perempuan sulit mengakses pasar, dan 57 persen mengalami hambatan dalam peningkatan keterampilan.
“Makanya 2023 kemarin kita sudah bekerja sama dengan Ant International menyelenggarakan SisBerdaya. Di 2024 kita perluas lagi dengan adanya DisBerdaya atau disabilitas berdaya,” ujar Olaviana, dalam konferensi pers kick-off SisBerdaya dan DisBerdaya 2025, di Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025.
Program SisBerdaya menyasar dua kategori. Pertama mikro untuk usaha dengan pendapatan Rp10-Rp30 juta per bulan dan memiliki 0-3 karyawan. Kategori kedua, ultra mikro, yakni usaha dengan pendapatan Rp1-Rp10 juta dengan 4-10 karyawan. Sementara itu, program Disberjaya ditunjukan khusus untuk perempuan penyandang disabilitas pemilik usaha.
Senior Director, Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Philippines Ant International Wilson Siahaan menjelaskan DANA dan Ant International memiliki visi dan misi yang selaras dalam meningkatkan inklusivitas ekonomi digital di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya pengusaha perempuan.
|Baca juga: Lakukan Transisi PSAK 117, Kinerja Keuangan Konsolidasi Triwulan 1 Tugu Insurance Solid
|Baca juga: Kelas Rawat Inap Standar Jadi Harapan Perbaikan Layanan BPJS Kesehatan
“Kita yang dari sisi pihak swasta, DANA, Ant internasional, tentu harus mendukung hal tersebut. Karena kemajuan ekonomi dan UMKM ini memberi manfaat bagi semua,” ujar Wilson.
Pendaftaran program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 dibuka mulai 7-29 Mei 2025. Setelah pendaftaran, peserta akan diseleksi menjadi 180 peserta teratas. Nantinya, peserta bakal diikuti program pendampingan dan pelatihan secara daring sebelum mengirimkan proposal bisnis. 30 peserta terbaik akan mendapatkan pendampingan intensif secara luring di Jakarta.
Terakhir, para finalis akan menampilkan karya dan potensi bisnisnya untuk dijurikan pada Grand Final pada Agustus 2025. Para pemenang berkesempatan untuk mendapatkan total hadiah hingga Rp750 juta.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News