1
1

Digitalisasi Sektor Keuangan Vietnam Tertinggal Meski Regulasi Dilonggarkan, Mengapa?

Ilustrasi. | Foto: Bank Indonesia

Media Asuransi, GLOBAL – Sektor layanan keuangan Vietnam masih menghadapi tantangan dalam digitalisasi meski adanya pelonggaran regulasi. Hal ini disampaikan dalam Asia Banking and Finance and Insurance Summit di Ho Chi Minh City, yang dihadiri oleh berbagai pelaku industri keuangan.

Dilansir Insurance Asia, Kamis, 15 Mei 2025, CFO Zalopay, Andy Tran, menyatakan bahwa kemudahan regulasi memberi angin segar, namun digitalisasi tetap menjadi pekerjaan rumah besar. CEO Liobank by OCB, Khanh Ngo, juga mencatat meskipun regulasi sandbox tidak berdampak langsung, hal tersebut tetap menjadi langkah positif untuk sektor ini.

“Vietnam kini menjadi negara dengan ekonomi tumbuh tercepat di Asia Tenggara,” ujar Konsul-Jenderal Inggris di Vietnam, Alexandra Smith. Menurutnya, sektor keuangan memiliki peran vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

|Baca juga: Risiko Penurunan Ekonomi Global Masih Tinggi, Sektor Keuangan Diminta Waspada

Namun, meskipun sudah ada 32 juta dompet digital aktif, Vietnam masih menghadapi tantangan dalam mencakup 60-70 persen penduduk yang belum terlayani perbankan dengan baik. Ini menjadi salah satu fokus utama dalam mendorong inklusi keuangan.

Chief Data and Analytics Officer Techcombank, Santhosh Mahendiran, mengatakan bahwa untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, penting bagi lembaga keuangan untuk berinvestasi dalam teknologi dan data. Banknya bahkan mencatatkan pendapatan tambahan hampir US$40 juta pada 2024 melalui inisiatif digital.

Partner di KPMG Vietnam, Nguyen Tuan Hong Phuc, menekankan bahwa transparansi harga dan kemudahan interaksi menjadi kunci bagi lembaga keuangan dalam menarik pelanggan. Namun, proses onboarding yang rumit masih menjadi tantangan yang besar.

Gen AI juga menjadi topik hangat di industri keuangan. CMO VinBigdata, Lien Nguyen, mengungkapkan bagaimana teknologi ini membantu efisiensi dalam sektor BFSI, meskipun masalah seperti keamanan data dan biaya masih menjadi tantangan utama.

|Baca juga: Ancaman Siber Meningkat! Sektor Keuangan Thailand Gelontorkan Dana Jumbo untuk Keamanan Digital

Senior Director Simon-Kucher, David Lielacher, menyoroti peran penting AI dalam penetapan harga yang lebih baik bagi bank dan pelanggan. Dengan menggunakan data yang sudah ada, AI membantu relationship manager memberikan harga yang lebih personal.

Di sisi asuransi, Acting Director of Health & Benefits Insurance Division Baoviet Insurance, Nguyen Thanh Van, mengungkapkan bagaimana digitalisasi mempercepat proses klaim dan meningkatkan efisiensi.

Sementara itu, Regional Manager of Identity and Access Management Thales, Parinya Charoensriset, menekankan perlunya sistem manajemen identitas yang lebih kuat untuk melindungi data pelanggan.

Diskusi panel yang digelar juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara lembaga keuangan dan perusahaan teknologi untuk mempercepat digitalisasi dan inklusi keuangan. Head of Private Banking, Wealth Management, and Retail Segments VPBank, Gauraw Srivastava, mengatakan kemitraan fleksibel adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Difasilitasi BI, UMKM Raih Kontrak Rp7,8 Miliar di World Expo Osaka 2025
Next Post Berkinerja Bagus, Pefindo Naikkan Peringkat PMS jadi idA dengan Prospek Stabil

Member Login

or