1
1

Perusahaan Asuransi Harus Selesaikan Masalah Ini agar Bisa Jualan ke Generasi Muda

Agen asuransi sedang menjelaskan salah satu produk asuransi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, GLOBAL – GlobalData menilai perusahaan asuransi yang menargetkan generasi muda menghadapi masalah industri yang sudah berlangsung lama, yaitu kurangnya pemahaman dan kurangnya kepercayaan konsumen.

Meskipun perbaikan yang lebih cepat seperti strategi media sosial dan produk yang lebih fleksibel mungkin dapat membantu, hal itu hanya akan menarik bagi sebagian kecil orang, sehingga masalah yang lebih berjangka panjang perlu ditangani untuk menjangkau generasi ini.

Jajak pendapat GlobalData yang dilakukan pada Q1 2025 (dengan 174 responden) menemukan bahwa lebih dari 50% responden meyakini bahwa kurangnya pemahaman tentang asuransi atau kurangnya kepercayaan kepada penyedia asuransi merupakan tantangan utama dalam menjual asuransi kepada Gen Z dan milenial. Meskipun segmen konsumen ini biasanya paham digital, mengatasi masalah mereka akan memerlukan lebih dari sekadar peningkatan platform digital dan strategi media sosial.

|Baca juga: Survei: Generasi Z dan Milenial Bidik Pensiun di Usia 60 Tahun

Ben Carey-Evans, Analis Asuransi Senior di GlobalData, mengatakan kurangnya kepercayaan konsumen merupakan masalah yang terus berulang bagi industri ini. Meningkatnya premi di beberapa lini pribadi tidak membantu situasi ini; meningkatkan nilai dan keterlibatan yang ditawarkan perusahaan asuransi akan sangat penting untuk membalikkan keadaan ini.

“Mengomunikasikan nilai polis juga akan menjadi tantangan—terutama karena banyak anak muda yang diperkenalkan dengan asuransi melalui ‘pembelian yang tidak bertanggung jawab’ dari asuransi mobil wajib,” jelasnya dalam riset dikutip, Sabtu, 17 Mei 2025.

Namun, fitur-fitur modern dari beberapa produk asuransi dapat memberikan nilai tambah dan melibatkan pelanggan. Fitur-fitur seperti paket nutrisi dan kebugaran serta diskon jam tangan pintar dalam asuransi kesehatan, atau perangkat rumah pintar yang membantu membuat rumah lebih aman, adalah cara-cara yang dapat meningkatkan interaksi dan nilai antara perusahaan asuransi dan pelanggan.

|Baca juga: 5 Alasan Generasi Sandwich Wajib Punya Asuransi Jiwa

Sementara itu, kurangnya pemahaman konsumen mungkin lebih mudah diperbaiki, dan pemahaman terbatas tentang nilai asuransi dan kompleksitas struktur produk keduanya dianggap sebagai tantangan.

“Perusahaan asuransi sering dikenal memiliki syarat dan ketentuan yang panjang dan rumit. Namun, beberapa penyedia—terutama perusahaan rintisan AS Lemonade—telah memprioritaskan kesederhanaan bahasa dan membuat ketentuan polis semudah mungkin dipahami.”

Carey-Evans menyimpulkan hasil jajak pendapat tersebut harus menjadi perhatian perusahaan asuransi, yang menunjukkan bahwa meningkatkan persepsi generasi muda terhadap industri asuransi harus menjadi prioritas utama untuk masa mendatang. Masalah jangka panjang seperti pemahaman dan kepercayaan konsumen tidak dapat diperbaiki hanya dengan meningkatkan strategi PR dan media sosial.

“Sebaliknya, penyedia harus bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan, membuat polis lebih mudah dipahami, dan menambah nilai dan insentif jika margin keuntungan memungkinkan.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tak Punya Asuransi TPL Kendaraan Bermotor? Ini Dia Risikonya
Next Post Survei Populix: Meskipun Dibanjiri Produk Luar, Skincare Lokal Masih Juara

Member Login

or