1
1

Pengamat Sebut Keterlibatan Asuransi Bikin Program MBG Lebih Aman dan Terpercaya

Program Makan Bergizi Gratis (MBG). | Foto: Badan Gizi Nasional

Media Asuransi, JAKARTA — Rencana Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menggandeng perusahaan asuransi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai sebagai langkah positif.

Pengamat Asuransi Arman Jufry menilai keterlibatan industri asuransi disebut dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap program tersebut sekaligus menjadi bentuk dukungan nyata terhadap kebijakan strategis pemerintah.

|Baca juga: Profil Lengkap Anggoro Eko Cahyo, dari Bos BPJS Hijrah Jadi Dirut Baru BSI

|Baca juga: BSI (BRIS) Tebar Dividen Rp1,05 Triliun atau 15% dari Laba 2024

Arman mengatakan skema kerja sama ini secara prinsip sangat mungkin dijalankan karena asuransi memang berperan sebagai pelindung terhadap risiko yang bisa terjadi dalam sebuah program publik.

“Pada prinsipnya, asuransi adalah industri yang memberikan jaminan perlindungan atas risiko kepada tertanggung atau masyarakat. Apalagi ini program pemerintah yang bagus seperti MBG. Tentu stakeholder asuransi harus siap mendukung,” ujar Arman, kepada Media Asuransi, dikutip Selasa, 20 Mei 2025.

Menurutnya, dengan adanya perusahaan asuransi, pelaksanaan program MBG bisa berjalan lebih meyakinkan dan akuntabel. Hal ini penting agar masyarakat melihat MBG sebagai program yang terstruktur dan aman dijalankan.

“Dengan adanya asuransi masyarakat akan lebih percaya pada program ini. Saya memandang keterlibatan asuransi ini adalah win-win untuk semua pihak,” kata dia.

Ia menekankan MBG sejatinya merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan generasi muda Indonesia, bukan sekadar program bantuan konsumsi harian. “MBG ini adalah investasi untuk masa depan generasi muda Indonesia,” tegas Arman.

Sebagai informasi, program MBG yang digagas pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mulai dijalankan sejak 6 Januari 2025. Program ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memastikan anak-anak Indonesia bisa makan makanan bergizi setiap hari.

|Baca juga: Asperindo Dukung Permen Komdigi tentang Aturan Free Ongkir

|Baca juga: Viral di Media Sosial Rekening Nasabah BCA dan Bank Jago Diblokir, PPATK Akhirnya Buka Suara!

Dalam pelaksanaannya, pemerintah menggandeng BGN dan 1.286 dapur dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Program ini menyasar 19 kelompok penerima manfaat, mulai dari anak-anak PAUD, siswa SD hingga SMA, balita, ibu hamil, sampai peserta seminari.

Data BGN per 6 Mei 2025 menunjukkan program ini sudah menjangkau lebih dari 3,5 juta penerima. Targetnya, jumlah ini naik dua kali lipat menjadi enam juta penerima pada akhir Juli, dan terus meningkat hingga mencapai 82,9 juta penerima di akhir tahun.

Namun, perjalanan program MBG ini tidak sepenuhnya mulus. Dalam lima bulan pelaksanaannya, muncul sejumlah kasus keracunan makanan yang memicu perhatian publik.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat ada 17 kejadian luar biasa keracunan pangan yang terjadi dalam periode 6 Januari hingga 12 Mei 2025. Kejadian ini tersebar di 10 provinsi, termasuk di Bandung, Bogor, Batang, dan Gorontalo.

|Baca juga: OJK Ramal Piutang Multifinance Tumbuh 10% di 2025 Meski Tantangan Mengintai

Melihat fakta tersebut, BGN kini tengah mempertimbangkan kerja sama dengan perusahaan asuransi. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan kepada para penerima program MBG jika sewaktu-waktu terjadi masalah seperti keracunan atau dampak lainnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PAM Mineral (NICL) Bidik Laba Rp650 Miliar di 2025
Next Post Tunggu Lampu Hijau dari Kementerian ESDM, PAM Mineral (NICL) Siap Akuisisi Sumber Mineral Abadi

Member Login

or