Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berhasil surplus sebesar Rp4,3 triliun atau setara 0,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) di April 2025, usai mengalami defisit sejak awal tahun ini.
Momentum positif ini didorong oleh pendapatan negara yang mencapai Rp810,5 triliun atau 27 persen dari target APBN. Di sisi lain, realisasi belanja negara sebesar Rp806,2 triliun atau 22,3 persen dari pagu anggaran.
|Baca juga: Usai Dipanggil OJK, RupiahCepat Ambil Langkah Serius Tangani Pengaduan Pengguna
|Baca juga: Tugu Insurance (TUGU) Berencana Caplok PertaLife, Begini Respons Bos OJK
“Perolehan APBN dari Januari hingga Maret membukukan defisit, ini karena penerimaan pajak yang mengalami shock restitusi dan adjustment penghitungan TER,” kata Sri Mulyani, dalam Konferensi Pers APBN KiTa, di Jakarta, Jumat, 23 Mei 2025.
Di samping itu, penerimaan pajak tercatat mencapai Rp557,1 triliun atau 25,4 persen dari target sebesar Rp2.108 triliun dalam Undang-Undang APBN. Adapun penerimaan kepabeanan sebesar Rp2.108 triliun dalam Undang-Undang APBN. Penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat Rp100 triliun dari target Rp301,6 triliun.
|Baca juga: Bos BTN: Pengembangan Digital Disesuaikan dengan Kondisi Geografis Indonesia
|Baca juga: Update Terbaru AJB Bumiputera, Klaim yang Sudah Dibayar Sebesar Rp542,2 Miliar
Di sisi belanja, pemerintah pusat telah menggelontorkan Rp546,8 triliun atau 22 persen dari total anggaran. Belanja kementerian dan lembaga mencapai Rp253,6 triliun atau 21,9 persen, sedangkan belanja non-K/L sebesar Rp293,1 triliun atau 19 persen. Untuk transfer ke daerah, realisasi telah mencapai Rp259,4 triliun atau 28,2 persen dari pagu Rp919,9 triliun.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News