1
1

IHSG Diperkirakan Masih dalam Tren Bearish

Media Asuransi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis, 22 Oktober 2020, diperkirakan masih berpotensi tertekan dengan level support 5.067.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG masih tidak mampu break out Moving Average 50 hari yang terlihat sebagai penahan penguatan sejak akhir pekan lalu.

Dia mengatakan, indikator stochastic bearish momentum dengan divergence negatif indikator MACD yang memberikan signal bearish lanjutan. “Sehingga secara teknikal IHSG masih berpotensi tertekan dengan support resistance 5.067-5.116,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Kamis, 22 Oktober 2020.

Laju IHSG Masih Berpotensi Alami Tekanan

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; GGRM, HMSP, ICBP, JSMR, LSIP, MYOR, SMGR, TKIM, dan INKP.

Kemarin, IHSG (-0,07 persen) turun tipis 3,39 poin ke level 5.096,45 dengan sektor Keuangan (-0,69 persen) dan Properti (-0,67 persen) turun menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan. Saham BMRI (-2,2 persen), BNLI (-6,9 persen) dan BBCA (-0,4 persen) menjadi laggard pada pergerakan IHSG.

“Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan menyepakati aturan terkait pinjaman likuiditas untuk perbankan yang juga penyesuaian suku bunga pinjaman di bank konvensional dan nisbah bagi hasil di bank syariah. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp118,90 miliar dengan saham BBCA, TLKM dan BMRI yang menjadi top net sell value”.

Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia ditutup menguat. Indeks Nikkei (+0,31 persen), TOPIX (+0,73 persen) dan HangSeng (+0,75 persen) naik sedangkan Indeks CSI300 (-0,01 persen) turun tipis. Indeks berjangka AS naik menjadi faktor utama pendorong penguatan.

Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan melemah mendekati satu persen. Indeks Eurostoxx (-0,82 persen), FTSE (-1,07 persen), dan DAX (-0,72 persen) turun menjelang pembicaraan perdagangan Brexit kemungkinan akan berlanjut setidaknya hari minggu depan jika Inggris dan EU gagal mencapai kesepakatan.

“Ketidakpastian tersebut menjadi faktor utama penekan mayoritas indeks Eropa. Selanjutnya investor masih akan menanti hasil dari debat presiden terakhir sebelum pemilihan AS, antara Presiden Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden, akan disiarkan langsung dari Nashville, Tennessee pada hari Kamis”. ACA

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Inovasi Di Tengah Pandemi, Generali Luncurkan GenSMART dan iPropose
Next Post IFG Life Ingin Dobrak Pasar Asuransi Jiwa Nasional

Member Login

or