1
1

Industri Asuransi China Tumbuh Moderat di Kuartal I

Ilustrasi. | Foto: Allianz Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA –  IFG Progress Financial Research melaporkan di kuartal I 2025, industri asuransi di China mencatatkan pertumbuhan yang moderat. Di sektor asuransi jiwa, pendapatan premi tumbuh tipis sebesar 0,2 persen secara year on year (YoY), sementara nilai klaim meningkat signifikan sebesar 19,3 persen YoY, mencerminkan adanya tekanan dari sisi risiko.

|Baca juga: Asuransi Properti dan Kendaraan Bermotor Dominasi Pendapatan Premi di Kuartal I/2025

Di sisi lain, sektor asuransi umum menunjukkan kinerja yang relatif lebih positif, dengan pertumbuhan premi sebesar 4,2 persen YoY disertai penurunan beban klaim sebesar 3,3 persen.

Dikutip dari Insurance Asia, PICC Property and Casualty memimpin kenaikan dengan kenaikan nilai pasar sebesar 40,5 persen, didorong oleh hasil tahun 2024 yang kuat.

Perusahaan melaporkan peningkatan kinerja di segmen asuransi kendaraan bermotor dan non-kendaraan bermotor dan efisiensi operasional yang lebih besar melalui pengendalian biaya berbasis teknologi.

|Baca juga: Pendapatan Underwriting Topang Bisnis Industri Asuransi Umum di Kuartal I/2025

PICC menguasai 38,8 persen pangsa pasar asuransi kendaraan bermotor rumah tangga di Tiongkok. Valuasi Assicurazioni Generali meningkat 39,5 persen menjadi US$55,1 miliar pada akhir Maret 2025.

Berkshire Hathaway mengalami peningkatan nilai pasar sebesar 25,7 persen, didukung oleh pengembalian yang kuat dari investasi energi dan infrastruktur.

Sebaliknya, Elevance Health dan The Cigna Group membukukan penurunan tahun-ke-tahun masing-masing sebesar 18,6 persen dan 17,0 persen, karena berkurangnya nasabah baru, rasio kerugian medis yang lebih tinggi, dan pengawasan regulasi.

Life Insurance Corporation of India turun 15,4 persen karena menghadapi pertumbuhan kebijakan yang lemah, kinerja pasar ekuitas yang buruk di India, dan terbatasnya investasi asing.

Memasuiki kuartal kedua, GlobalData mencatat bahwa potensi jeda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS dapat membantu menstabilkan imbal hasil dan mendukung portofolio investasi perusahaan asuransi jiwa, menurut Murthy Grandhi, analis Company Profiles di GlobalData.

UOBKayHian menyatakan perusahaan asuransi di China diperkirakan akan secara hati-hati meningkatkan alokasi ekuitas. Langkah ini menyusul peraturan baru yang mencabut batasan investasi dan mengurangi biaya modal.

Editor: Irdiya Setiawan

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pakuwon Jati (PWON) Tebar Dividen Tunai sebesar Rp626,07 Miliar
Next Post Pesona Asuransi Satelit Meroket, IFG Progress: Tumbuh 1.956% di Kuartal I/2025

Member Login

or