Media Asuransi, GLOBAL – Sebagian besar warga Singapura menilai komunikasi dari perusahaan asuransi, bank, dan penyedia layanan kesehatan sudah cukup baik. Namun, banyak juga yang siap pindah ke penyedia lain kalau standar komunikasinya tidak memuaskan.
Dilansir dari Insurance Asia, Rabu, 2 Juli 2025, hal ini terungkap dalam laporan 2025 Customer Experience Benchmark dari Smart Communications yang mengumpulkan pendapat 3.000 konsumen di berbagai negara, termasuk Singapura. Dalam survei, satu dari dua warga Singapura mengatakan komunikasi dari perusahaan asuransi sudah tergolong baik hingga sangat baik.
|Baca juga: Pesona Asuransi Satelit Meroket, IFG Progress: Tumbuh 1.956% di Kuartal I/2025
|Baca juga: Alokasi Investasi Industri Asuransi Umum Didominasi Obligasi, Tembus Rp59,6 Triliun di Kuartal I/2025
Sebanyak 89 persen responden menganggap komunikasi adalah bagian penting dari pengalaman mereka sebagai pelanggan. Meski demikian, 63 persen mengaku akan berganti penyedia layanan jika merasa cara komunikasi perusahaan kurang baik.
Masyarakat Singapura juga mulai terbuka dengan penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI di bidang asuransi, keuangan, dan layanan kesehatan. Sebanyak 60 persen menganggap saran produk asuransi dari AI bisa bermanfaat. Selain itu, 58 persen tertarik nasihat keuangan berbasis AI dan 62 persen mendukung penggunaan AI untuk memberikan saran kesehatan.
Kekhawatiran soal privasi data dan etika yang berkaitan dengan AI juga mulai menurun. Hanya 22 persen responden yang masih khawatir soal privasi, dan 23 persen soal etika. Bahkan, permintaan agar konten yang dibuat AI diberi penanda khusus juga turun drastis, dari 77 persen di 2024 menjadi hanya 37 persen di 2025.
Meski sudah lebih terbuka dengan AI, namun hanya 15 persen warga Singapura yang percaya kalau AI bisa mengalahkan manusia dalam membuat konten komunikasi pelanggan. Sebanyak 46 persen tetap ingin konten buatan AI ditinjau manusia sebelum dikirim ke pelanggan.
|Baca juga: Pendapatan Underwriting Topang Bisnis Industri Asuransi Umum di Kuartal I/2025
|Baca juga: Asuransi Properti dan Kendaraan Bermotor Dominasi Pendapatan Premi di Kuartal I/2025
Sayangnya, kepuasan konsumen terhadap pengalaman komunikasi lintas kanal (omnichannel) masih rendah. Hanya 54 persen konsumen global yang merasa puas dengan kualitas komunikasi yang mereka terima dari berbagai kanal.
Di Singapura, 66 persen konsumen mengaku akan lebih percaya pada perusahaan yang bisa memberikan pengalaman komunikasi yang konsisten di semua kanal, seperti email, aplikasi, dan media sosial.
Preferensi cara komunikasi juga berbeda-beda tergantung usia. Misalnya, 48 persen generasi tua lebih suka menerima informasi lewat email, sementara di kalangan Gen Z, hanya 39 persen yang memilih email. Secara umum, media cetak menjadi cara komunikasi yang paling tidak disukai, hanya dipilih oleh 12 persen responden.
Selain itu, banyak konsumen merasa kesulitan saat harus mengisi formulir data. Hal ini terutama dirasakan oleh kelompok usia muda. Sebanyak 66 persen konsumen, termasuk 73 persen milenial dan 71 persen Gen Z, mengatakan mereka bisa saja membatalkan proses jika formulirnya terlalu rumit.
|Baca juga: Kesehatan Keuangan Industri Asuransi Umum Terpantau Kuat di Kuartal I/2025
|Baca juga: IFG Progress: Kinerja Industri Asuransi Umum Tertekan di Kuartal I/2025
Mayoritas responden menginginkan proses yang cepat dan simpel saat mengisi data. Sebanyak 63 persen lebih suka menggunakan formulir digital yang dipandu secara interaktif daripada mengisi PDF biasa. Selain itu, 77 persen berharap perusahaan menyediakan alternatif digital agar mereka tidak perlu lagi mengisi dokumen berbasis kertas.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News