1
1

Pembiayaan Korporasi Bank Mega Syariah Tumbuh 30% hingga Juni 2025

Ilustrasi. | Foto: Bank Mega Syariah

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Mega Syariah senantiasa berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional salah satunya melalui penyaluran pembiayaan segmen korporasi. Komitmen ini diwujudkan melalui solusi keuangan yang fleksibel dan kompetitif untuk mendukung bisnis para pelaku usaha di Tanah Air.

Hingga Juni 2025, Bank Mega Syariah berhasil meningkatkan portofolio penyaluran pembiayaan korporasi lebih dari Rp4,4 triliun atau tumbuh lebih dari 30,24 persen secara tahunan (yoy). Jumlah tersebut mencapai lebih dari 46,29 persen dari total pembiayaan Bank Mega Syariah sebesar Rp 9,5 triliun.

|Baca juga: OJK Sebut Masih Ada Multifinance dan Pindar yang Belum Penuhi Modal Minimum, Berapa Jumlahnya?

|Baca juga: POJK Akses Pembiayaan UMKM Ditargetkan Terbit Agustus, OJK Pede Kredit Kembali Melesat!

Corporate & Business Banking Division Head Bank Mega Syariah Guritno menjelaskan penyaluran pembiayaan pada segmen korporasi tetap memberikan kontribusi maksimal terhadap bisnis bank. Catatan positif ini juga didukung oleh strategi bank dalam memperluas segmen Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C).

Ia menambahkan Bank Mega Syariah melihat peluang besar pada pembiayaan sektor industri infrastruktur, pembangkit listrik, agribisnis, mineral, energi dan hilirisasi industri melalui structured finance atas kebutuhan investasi dan modal kerja bagi konglomerasi besar dan institusi yang kredibel, baik BUMN maupun swasta.

“Selain itu, dengan adanya syndication desk di Bank Mega Syariah, akan memperkuat pertumbuhan portofolio pembiayaan melalui pembiayaan sindikasi untuk bersinergi dengan bank dan institusi keuangan lain,” jelas Guritno, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 14 Juli 2025.

|Baca juga: BNI (BBNI) Luncurkan Wondr Multicurrency Demi Dukung Nasabah Jadi Global Citizen

 |Baca juga: Saham Allo Bank (BBHI) Melonjak Usai Indra Utoyo Mundur dari Posisi Dirut

Guritno menambahkan, untuk menjaga kualitas pembiayaan, Bank Mega Syariah juga senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dengan strategi penerapan manajemen risiko yang selektif dan prudent dengan fokus pada perusahaan yang mempunyai profil risiko rendah namun mempunyai kapasitas keuangan dan daya tahan yang kuat.

“Kami fokus pada sektor dan nasabah yang memiliki risiko rendah namun berpotensi memberikan margin optimal, sehingga pertumbuhan bisnis tetap selaras dengan prinsip kehati-hatian. Selain itu, pengembangan portofolio nasabah eksisting yang berkinerja baik juga terus dilakukan serta monitoring kualitas pembiayaan guna menjaga kualitas portofolio,” ungkap Guritno.

Guritno melihat prospek penyaluran pembiayaan untuk segmen korporasi di tahun ini masih akan menjadi primadona bagi perbankan terutama pembiayaan di proyek-proyek infrastruktur dan hilirisasi yang menjadi pendorong pertumbuhan portofolio pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

|Baca juga: OJK Pelototi 6 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi yang Bermasalah, Masuk Pengawasan Khusus?

|Baca juga: JP Morgan Borong Saham BRI (BBRI) saat Pasar Tertekan, Ada Apa?

Hal ini selaras dengan tren industri perbankan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2025, kredit korporasi secara nasional tumbuh 11,92 persen (yoy). Melihat tren tersebut, Bank Mega Syariah optimistis penyaluran pembiayaan korporasi dapat mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan capaian 2024.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Profil Ari Yanuanto Asah, Plt Dirut Allo Bank (BBHI) yang Gantikan Indra Utoyo
Next Post Kliring Berjangka Indonesia Diganjar Peringkat idAA dengan Prospek Stabil

Member Login

or