1
1

IIC 2025: Membedah Pentingnya Peran Reasuransi bagi Industri Perasuransian

Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu. | Foto: Indonesia Re

Media Asuransi, JAKARTA – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re dalam acara tahunan Indonesia Re International Conference (IIC) 2025 akan mengulas peran penting dari industri perasuransian nasional sebagai sebagai epicentrum dari hilirisasi sektor perekonomian yang fokus pada strategi peningkatan nilai tambah dan kemandirian Industri Perasuransian di Indonesia.

IIC 2025 akan mengusung tema “Empowering Downstream Growth in Financial Sector: Advancing the Insurance Industry through Strategic Collaboration”.

“Strategi ini melibatkan berbagai upaya komprehensif yang meliputi pengembangan produk asuransi yang lebih inovatif, memperkuat pemodalan dan investasi, serta meningkatkan penetrasi asuransi di berbagai sektor perekonomian, termasuk hilirisasi industri,” kata Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, di Jakarta, 17 Juli 2025.

|Baca juga: Indonesia Re Dorong Optimalisasi Kapasitas Nasional untuk Tekan Defisit Neraca Pembayaran Sektor Asuransi

Untuk mampu menjalankan peran tersebut, menurutnya, industri perasuransian membutuhkan reasuransi sebagai suatu fondasi yang kokoh dalam sistem pengelolaan risiko perasuransian nasional. Melalui mekanisme transfer dan diversifikasi risiko, reasuransi tidak hanya memberikan pelindungan bagi perusahaan asuransi dari potensi kerugian besar, tetapi juga memastikan stabilitas keuangan sektor perasuransian secara keseluruhan.

Lebih dari itu, lanjut Benny, reasuransi juga berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan perekonomian nasional. Dengan menyediakan kapasitas keuangan tambahan dan mengurangi eksposur terhadap risiko ekstrem, reasuransi memperkuat kepercayaan pasar, menjaga kelangsungan bisnis, dan mendorong investasi di sektor-sektor strategis.

“Oleh karena itu, dalam konteks strategi hilirisasi pemerintah, peran reasuransi menjadi semakin relevan dan krusial. Proses hilirisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri, membutuhkan dukungan sistem keuangan dan perlindungan risiko yang kuat, mengingat kompleksitas dan skala proyek-proyek industri yang terlibat,’’ jelasnya.

|Baca juga: Indonesia Re CEO Forum 2025: Penguatan Industri Perasuransian Lewat Standarisasi Data dan Kolaborasi

Di sinilah reasuransi hadir untuk menjamin keberlanjutan dan pelindungan risiko dari hulu hingga hilir, sehingga iklim investasi tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung secara berkelanjutan dan inklusif.

Meskipun demikian, upaya hilirisasi sektor perasuransian untuk mendukung hilirisasi sektor perekonomian akan mampu terlaksana apabila industri perasuransian khususnya reasuransi memiliki kapasitas yang mumpuni. Faktanya, saat ini keterbatasan kapasitas reasuransi dan outward reinsurance yang berlebih masih menjadi isu utama di sektor perasuransian yang turut menyumbang defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).

Selain itu, ketergantungan berlebih terhadap reasuransi luar negeri juga akan menjadi kontraproduktif terhadap strategi hilirisasi perasuransian/perekonomian yang menunjang kemandirian/kedaulatan nasional.

Melalui rangkaian kegiatan Indonesia Re International Conference (IIC) 2025, Indonesia Re berharap dapat terus memperluas dampak strategisnya di tingkat kebijakan dan mengoptimalisasi implementasi nyata di lapangan yang menyentuh kebutuhan masyarakat dan memperkuat kedaulatan ekonomi Indonesia.

Pada akhirnya, keseluruhan rangkaian IIC 2025 diharapkan mampu meningkatkan kesadaran stakeholders akan peran strategis industri perasuransian, khususnya perusahaan asuransi dan reasuransi, dalam hilirisasi dan penguatan sektor perekonomian secara keseluruhan dan berkelanjutan.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BMKG Perkirakan Cuaca Ekstrem Terjadi pada 15-21 Juli 2025
Next Post Kemenpar Bersinergi dengan Pemprov Bali untuk Pariwisata Berkelanjutan

Member Login

or