1
1

AAUI akan Gelar Indonesia Rendezvous 2025, Membangun Kolaborasi Lintas Ekosistem Asuransi Internasional

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Seiring dengan perkembangan pasar asuransi di Internasional dan tantangan yang terus bermunculan, Indonesia berupaya memperkuat posisinya sebagai pusat kolaborasi regional melalui perhelatan tahunan Indonesia Rendezvous ke-29 di Bali International Convention Centre, 15-17 Oktober 2025.

Indonesia Rendezvous edisi tahun 2025 diharapkan menjadi ajang strategis untuk mempertemukan para pemangku kepentingan lokal dan internasional dalam membangun jaringan serta pengembangan bisnis yang berkelanjutan.

Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, mengatakan bahwa tujuan utama Indonesia Rendezvous 2025 adalah untuk mempererat hubungan antara sektor asuransi umum dan reasuransi. Sekaligus memperkuat kolaborasi lintas ekosistem industri asuransi.

|Baca juga: Bos AAUI Blak-blakan Beberkan 2 Penyebab Utama Tingginya Capital Flight di Reasuransi

Dia menyampaikan bahwa tahun ini AAUI ingin menciptakan koneksi yang lebih kuat antara pelaku asuransi umum, reasuransi, dan pihak-pihak pendukungnya. “Yang ingin kami capai tahun ini adalah menghubungkan asuransi umum, reasuransi, dan seluruh ekosistem industrinya,” ujar Budi dalam keterangan resmi, Senin, 4 Agustus 2025.

Dia menyoroti pentingnya kerja sama dalam menyongsong akhir tahun fiskal. Menurutnya, sebagai penyelenggara, AAUI tetap menekankan pentingnya fokus ganda, yakni memenuhi kebutuhan industri domestik dan menciptakan peluang kerja sama internasional.

Menurut dia, untuk pasar lokal, forum ini menjadi wadah bagi broker, direct insurer, dan reasuransi untuk memperkuat kemitraan. Sementara itu, bagi pelaku kapasitas luar negeri, forum ini menjadi momentum untuk memahami kebutuhan Indonesia akan dukungan reasuransi (retrocession) dan kapasitas risiko tambahan.

“Industri asuransi kita masih membutuhkan backup dari perusahaan luar negeri untuk retrocession. Kami ingin berkolaborasi tidak hanya dari kapasitas dalam negeri tetapi juga dari berbagai negara internasional,” tegas Budi.

|Baca juga: Bos AAUI Sampaikan Update Terbaru dari Penyusunan Produk Asuransi Parametrik

Lebih lanjut dia jelaskan rangkaian acara selama tiga hari penyelenggaraan Indonesia Rendezvous 2025. Hari pertama akan diadakan Gala Dinner dan sesi networking informal antara peserta dalam dan luar negeri.

Hari kedua dan ketiga ada sesi konferensi utama dengan sambutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), konglomerasi bisnis besar, serta duta besar Uni Eropa. Topik utama konferensi mencakup: Outlook Ekonomi 2026, Snapshot Reasuransi 2026, dan Digitalisasi Industri Asuransi.

Hari terakhir ada breakout session forum, yang terdiri dari: Forum CFO (membahas regulasi keuangan dan pelaporan), Forum Direktur Teknik (membahas underwriting dan klaim), Forum Operasional, Distribusi, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan.

Menurut Ketua Umum AAUI, forum-forum ini akan menghasilkan rekomendasi yang dibawa ke sesi Executive Gathering, yang dihadiri oleh regulator seperti OJK, DPR, dan kementerian terkait (Kesehatan, Keuangan, dan lainnya).

Budi Herawan mengatakan bahwa Indonesia Rendezvous kini menempatkan diri secara strategis di tengah padatnya kalender konferensi industri global antara September hingga November. Alih-alih bersaing, forum ini menjadi kelanjutan diskusi seputar isu penting seperti meningkatnya frekuensi dan dampak bencana alam di kawasan Asia dan Eropa.

|Baca juga: AAUI Beberkan Tantangan dan Usulan terkait POJK Asuransi Kredit, Berikut Lengkapnya!

“Topik seperti bencana alam akan terus menjadi perhatian. Kita ingin berkontribusi terhadap pembahasan tersebut secara mendalam,” jelasnya.

Ditambahkan, delegasi internasional akan mendapatkan wawasan menyeluruh mengenai kondisi pasar Indonesia, proyeksi ekonomi 2026, dan tren regulasi. AAUI mendorong terciptanya kemitraan bisnis antara peserta luar negeri dan perusahaan lokal melalui platform ini.

Sementara itu, dengan status sebagai negara keempat terpadat di dunia, Indonesia akan memasuki periode bonus demografi pada tahun 2030, di saat mayoritas penduduk berada di usia produktif. Kondisi ini dinilai mampu meningkatkan permintaan produk asuransi dan membuka peluang pasar yang lebih luas.

Selain itu, AAUI menyediakan lebih dari 15 ruang hospitality dan 40 booth pameran sebagai fasilitas bagi peserta untuk mengadakan business meeting. Hal ini memperkuat esensi Indonesia Rendezvous sebagai ajang membangun kemitraan jangka panjang, bukan hanya transaksi sesaat. “Kita ingin menciptakan lingkungan yang mendukung terjalinnya hubungan bisnis yang langgeng,” tuturnya.

AAUI menegaskan pentingnya kesinambungan forum tahunan ini dengan penekanan khusus pada pengembangan asuransi parametric, solusi yang relevan dengan tantangan bencana alam di Indonesia. Inovasi ini akan memperluas fungsi Indonesia Rendezvous tidak hanya sebagai ajang networking, tetapi juga sebagai forum berbagi pengetahuan dan pengembangan kapasitas industri.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Asuransi Malacca Trust Raih Laba Bersih Rp49,13 Miliar
Next Post Astra Financial Gandeng Yayasan Astra Perkuat UMKM di GIIAS 2025

Member Login

or