Media Asuransi, JAKARTA – Berusia produktif dari kalangan keluarga muda, secara aktif perlu mengambil keputusan penting terkait keuangan, seperti kebutuhan harian, biaya pendidikan anak, hingga persiapan dana pensiun.
Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juni 2025 menyebutkan bahwa masyarakat semakin banyak menghabiskan pendapatannya untuk belanja atau konsumsi. Rata-rata, 75,1 persen dari penghasilan mereka untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan, sebagian harus menggunakan tabungan atau dikenal dengan ‘makan tabungan’ untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Akibatnya, porsi pendapatan yang dapat ditabung menurun menjadi hanya 14,1 persen. Namun, porsi pendapatan untuk bayar cicilan atau utang tetap stabil di angka 10,8 persen. Hal ini menunjukkan beban utang masyarakat tidak bertambah meskipun porsi belanjanya naik dan tabungannya sedikit berkurang.
|Baca juga: Mungkinkah Kita Raih Kemerdekaan Finansial?
Kondisi ‘makan tabungan’ ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga kebutuhan pokok yang tidak sejalan dengan kenaikan pendapatan. Dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 serta ketidakstabilan global juga turut melemahkan daya beli masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang terpaksa mengurangi tabungan demi memenuhi kebutuhan harian.
Marketing, Branding & Corporate Communication Dept. Head Astra Life, Kurniasari S. Pranoto, mengatakan bahwa kondisi tersebut menjadi pengingat bersama agar lebih berhati-hati, tetap bijak serta tidak gegabah dalam memutuskan pengeluaran rumah tangga.
|Baca juga: 5 Tips Jaga Keuangan Stabil Ala Astra Life
“Untuk itu, di momen kemerdekaan ini kami mengajak keluarga muda agar dapat mulai mewujudkan merdeka finansial versi masing-masing. Meskipun masih berproses untuk mewujudkan merdeka finansial, yang terpenting kebutuhan dapat tercukupi dan dapat merencanakan masa depan untuk hidup lebih aman dan tenang dengan keluarga tercinta,” katanya dikutip dari keterangan resmi, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Untuk mendukung keluarga muda mewujudkan merdeka finansial, berikut empat jurus jitu ala Astra Life:
1. Susun Anggaran dan Prioritas
Langkah awal menuju merdeka finansial adalah menyusun anggaran bulanan dengan menetapkan prioritas yang jelas. Bagi keluarga muda, metode 50/30/20 dapat menjadi panduan sederhana pengelolaan keuangan, yaitu 50 persen untuk kebutuhan pokok seperti cicilan rumah, belanja kebutuhan pokok, dan asuransi jiwa, 30 persen untuk gaya hidup, hobi dan hiburan, serta 20 persen untuk tabungan, dana darurat, dan investasi.
Dengan membagi pengeluaran secara seimbang, keluarga dapat mengelola keuangan tanpa mengorbankan tujuan jangka panjang.
2. Mulai Investasi Bertahap untuk Masa Depan
Investasi adalah langkah penting untuk mempersiapkan masa depan, terutama dalam hal pendidikan anak atau membeli rumah. Tidak seperti tabungan biasa yang bisa tergerus inflasi, investasi memberi peluang agar uang berkembang seiring waktu.
|Baca juga: Jurus Jitu Perempuan Tangguh Finansial Ala Astra Life
Keluarga muda dapat mulai investasi dari nominal kecil, disesuaikan dengan profil risiko masing-masing dengan catatan selalu konsisten dan memilih produk yang legal serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
3. Lindungi Pencari Nafkah dengan Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah pelindungan dasar bagi pencari nafkah dalam keluarga. Jika terjadi hal tak terduga, santunan dari asuransi jiwa dapat membantu keluarga tetap bertahan secara finansial, baik untuk membayar utang, biaya pendidikan anak, maupun kebutuhan hidup keluarga.
Astra Life memahami kondisi ketidakstabilan ekonomi global yang melemahkan daya beli masyarakat, terpaksa harus ‘makan tabungan’ sehingga tabungan berkurang demi memenuhi kebutuhan harian. Oleh karena itu, Astra Life menawarkan asuransi jiwa dengan pengembalian premi hingga 110 persen apabila tertanggung panjang umur di akhir masa pertanggungan.
Seperti salah satu produk milik Astra Life yaitu, Flexi Life Protection Plus, produk asuransi jiwa murni dengan pengembalian premi hingga 110 persen dari premi yang dibayarkan. Selain itu, produk ini dirancang untuk membantu keluarga muda mengelola keuangan dengan lebih terstruktur melalui pilihan masa pembayaran premi yang fleksibel mulai dari 3, 5, 10 tahun dengan frekuensi pembayaran yang tersedia secara bulanan, kuartalan, semesteran, hingga tahunan.
4. Rencanakan Dana Pensiun Sejak Dini
Bila metode 50/30/20 sudah terpenuhi, maka porsi pemenuhan dana pensiun dapat ditingkatkan untuk mengamankan dana masa depan. Ingin merdeka finansial berarti siap menghadapi masa pensiun. Semakin dini memulai, semakin ringan beban finansial yang harus ditanggung. Misalnya, menyisihkan sejak usia 25 tahun dapat menghasilkan dana jauh lebih optimal dibandingkan baru mulai di usia 40-an.
Agar target pensiun tercapai, pastikan rutin menyesuaikan alokasi dana sesuai peningkatan penghasilan. Dengan cara ini Anda dapat mempersiapkan masa pensiun dengan aman dan bisa dinikmati bersama dengan keluarga.
Melalui perencanaan yang tepat dan konsisten, keluarga muda Indonesia dapat segera mulai mewujudkan merdeka finansial tidak hanya saat ini, tetapi juga di masa depan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News