Media Asuransi, JAKARTA – Asuransi syariah masih menghadapi tantangan besar dalam hal literasi yang belum merata, persepsi keliru terhadap produk asuransi, hingga menyebabkan masih rendahnya tingkat penetrasi. Oleh karena itu, PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Life Syariah) terus memperkuat komitmennya untuk menghadirkan proteksi yang lebih merata bagi seluruh masyarakat.
Di tengah era digitalisasi yang terus berkembang, agen asuransi masih memiliki peranan penting. ‘’Digitalisasi sangat penting, tetapi tidak cukup tanpa kehadiran tenaga pemasar yang mampu menjangkau masyarakat secara langsung. Agen asuransi syariah dapat mengajak masyarakat untuk melihat, menjelaskan, menjawab keraguan, dan membangun pemahaman bahwa proteksi bukanlah beban, melainkan sebagai bentuk cinta kepada keluarga dan tanggung jawab akan masa depan,’’ kata Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia, Elmie Bin Aman Najas, dalam keterangan resminya.
|Baca juga: Allianz Life Syariah Komitmen Tingkatkan Literasi dan Inklusi Asuransi
Menurutnya, agen syariah bukan hanya bagian dari jaringan distribusi perusahaan. “Mereka merupakan duta nilai yang menyampaikan kebaikan yang menguatkan. Menjadi agen adalah peluang untuk tumbuh sebagai individu, sekaligus menjadi penggerak yang memberdayakan dan melindungi komunitasnya,” jelasnya.
|Baca juga: AASI Berikan Penghargaan Agen Asuransi Syariah Terbaik
Elmi mengatakan bahwa meskipun profesinya menawarkan fleksibilitas, para agen biasanya berkomitmen untuk bekerja penuh waktu. Komitmen waktu yang mereka curahkan sebanding dengan tanggung jawab sosial yang mereka emban, serta potensi penghasilan dan pengembangan diri yang berkelanjutan. “Fleksibilitas bukan berarti setengah hati, bagi agen profesional, ini adalah panggilan yang dijalani dengan dedikasi tinggi,’’ jelasnya.
Direktur Allianz Life Syariah Indonesia, Jazilah Firdaus, menjelaskan bahwa untuk memperluas jangkauan ke berbagai segmen masyarakat, diperlukan pendekatan yang adaptif. Menurutnya, upaya memperluas jangkauan pelindungan asuransi menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa diabaikan.
“Mulai dari keterbatasan pemahaman masyarakat terhadap konsep proteksi syariah, hingga kendala teknis sederhana seperti ketiadaan akun email untuk pendaftaran, khususnya pada masyarakat segmen menengah ke bawah,” ujar Jazilah.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News