Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,67 persen atau terpangkas 53,11 poin ke level 7.890,71 pada penutupan perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. IHSG terpangkas seiring aksi ambil untung pelaku pasar merespons peluang penurunan bunga Federal Reserve (The Fed) di September nanti.
|Baca juga: Dua Petinggi The Fed Pro Pemotongan Bunga, Emas Melemah
Risalah Rapat Kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli 2025 yang dirilis Rabu malam menunjukkan mayoritas pejabat The Fed masih melihat inflasi sebagai risiko utama dibanding pasar tenaga kerja, sehingga suku bunga tetap dipertahankan di 4,25 persen-4,5 persen.
Hanya Wakil Ketua The Fed untuk Pengawasan, Michelle Bowman, dan Gubernur Christopher Waller memberikan suara untuk mendukung menurunkan suku bunga pada bulan Juli di tengah kekhawatiran terhadap melemahnya pasar tenaga kerja lebih lanjut.
Di sisi lain Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan ke 5 persen, menjadi pemangkasan keempat tahun ini, dengan alasan inflasi yang terkendali serta menjaga stabilitas nilai tukar sambil mendorong pertumbuhan ekonomi.
|Baca juga: IHSG Bergerak Bervariasi, Ajaib Sarankan Beli Saham BRIS, MBMA, ARTO
Dengan demikian selisih bunga acuan BI dan The Fed hanya berselisih 50 basis poin yang membuat kupon obligasi pemerintah Indonesia dan US Treasury semakin menyempit. Hal ini akan memperlemah rupiah dan juga saham di Bursa Efek Indonesia.
Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 37,09 miliar dengan nilai transaksi Rp 16,32 triliun. Ada 283 saham yang melemah, 366 saham yang menguat dan 152 saham yang stagnan.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News