Media Asuransi, JAKARTA – PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menghapus kegiatan usaha di bidang produksi alas kaki dari anggaran dasarnya. Langkah ini menandai perubahan model bisnis perusahaan yang kini berfokus penuh pada sektor ritel dan penjualan digital setelah menghentikan kegiatan produksi sejak Mei 2024.
Corporate Secretary Sepatu Bata Hatta Tutuko menjelaskan keputusan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan model operasional perusahaan dengan kondisi pasar dan arah bisnis terkini. Seluruh kegiatan produksi kini dialihkan ke pemasok lokal di Indonesia guna meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas rantai pasok.
|Baca juga: Dorong Kemudahan Akses Peserta, Taspen Perluas Kanal Pengaduan Resmi
|Baca juga: Prospek Industri Asuransi Umum Indonesia Tetap Stabil, Apa Penopangnya?
“Perseroan telah mengumumkan penghentian kegiatan produksi pada 4 Mei 2024, dan saat ini telah berhasil melakukan transisi produksi kepada pemasok lokal di Indonesia,” ujar Hatta, dalam keterbukaan informasi BEI yang dikutip Kamis, 16 Oktober 2025.
“Langkah strategis ini meningkatkan fleksibilitas rantai pasok serta berkontribusi positif terhadap efisiensi biaya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hatta menambahkan, Bata kini berfokus pada lima inisiatif utama yaitu optimalisasi jaringan toko berbasis kinerja, peningkatan marjin melalui produk eksklusif, efisiensi operasional di seluruh lini bisnis, pertumbuhan digital lewat kolaborasi e-commerce, dan monetisasi aset yang tidak produktif.
|Baca juga: 6 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK hingga September 2025, Ada Apa?
|Baca juga: Ketua Komisi XI Minta Purbaya Perbaiki Cara Berkomunikasi Politik, Kenapa?
“Perseroan meyakini strategi yang dijalankan akan mampu memulihkan profitabilitas serta mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” katanya.
Bata menargetkan peningkatan penjualan di toko yang sama dan menjaga stabilitas arus kas hingga akhir 2027. Manajemen juga memastikan penghapusan kode KBLI No 15201 tidak menimbulkan risiko terhadap pasokan produk, karena perusahaan telah menjalin kerja sama dengan berbagai pemasok lokal untuk menjaga keberlanjutan dan kualitas produksi.
“Hingga kini perseroan belum memiliki rencana diversifikasi bisnis di luar industri alas kaki, dan akan tetap fokus mengembangkan segmen ritel sebagai pilar utama pertumbuhan perusahaan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
