Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI berkomitmen kuat mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui segmen mikro dan SME. Segmen mikro dan SME ini menjadi salah satu fokus yang disasar BSI untuk akselerasi pertumbuhan ekosistem halal dan Islam.
Salah satu upaya memperkuat segmen ini ditunjukkan melalui langkah strategis peningkatan kapasitas UMKM. Mulai dari pendampingan usaha hingga penyaluran pembiayaan sesuai segmen usaha.
|Baca juga: Penggunaan Kecerdasan Buatan Diyakini Bisa Tekan Biaya Operasional Perusahaan Asuransi
|Baca juga: Taspen Salurkan Manfaat JKK untuk Keluarga ASN yang Gugur di Peru
BSI mendampingi dan memberikan literasi keuangan syariah untuk segmen nasabah mikro yang belum bankable hingga usaha yang sudah mapan. Tujuannya adalah menggerakan ekonomi berbasis kerakyatan naik kelas sehingga memperluas akses pasar dan juga membuka peluang permodalan syariah.
Dukungan lain seperti BSI UMKM Center juga dilakukan, yakni dengan business matching yang mempertemukan dengan pembeli potensial, memfasilitasi sertifikasi halal UMKM, dan akses permodalan syariah sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas usaha.
Selain itu, lainnya yang dilakukan BSI meliputi program inkubasi mencetak wirausaha muda melalui BSI Talenta Wirausaha dan BSI Aceh Muslimpreneur, dukungan terhadap program pemerintah seperti makan bergizi gratis dan KUR, serta yang terakhir penyediaan portal UMKM untuk pemasaran produk.
Digitalisasi memegang peran penting dalam hal ini, seperti portal UMKM BSI yang dirancang untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan kualitas produk lokal agar dapat bersaing di pasar global, sementara Portal Salam Digital memudahkan masyarakat dalam mengajukan pembiayaan mikro secara digital.
Bukti nyata ini mendorong peningkatan pembiayaan UMKM di BSI mencapai Rp52,01 triliun yang mengalami pertumbuhan 9,01 persen secara tahunan (yoy) dan Pembiayaan Inklusif Makroprudensial BSI sebesar Rp98,5 Triliun di Juni 2025.
Tahun ini, jumlah UMKM BSI mencapai lebih dari 347 ribu orang dengan pertumbuhan nasabah 6,28 persen secara tahunan. Hal ini membuktikan pembiayaan syariah untuk UMKM tumbuh positif dan solid. Hal itu terutama di sektor perdagangan besar dan eceran, pertanian dan kehutanan, jasa kesehatan, makanan dan minuman halal.
|Baca juga: OJK Setujui Pengangkatan 2 Direktur Baru BSI (BRIS), Siapa Mereka?
|Baca juga: Direktur Woori Finance Indonesia (BPFI) Mengundurkan Diri, Begini Respons Manajemen
“UMKM ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi. Untuk itu BSI akan ambil peran tidak hanya menyalurkan pembiayaan, namun lebih ke mendorong kapasitas dan kapabilitas usaha UMKM agar naik kelas sehingga mampu bersaing hingga kancah global,” ujar Direktur Retail Banking BSI Kemas Erwan Husainy, dikutip dari keterangannya, Kamis, 16 Oktober 2025.
Keyakinan ini karena BSI aktif mengikutsertakan UMKM BSI dalam berbagai event international sehingga diharapkan membuka akses pasar ekspor. Untuk itu segmen tersebut akan menjadi salah satu fokus untuk pertumbuhan bisnis retail ke depannya.
Tentu juga penguatan transformasi digital untuk mendorong peningkatan transaksi bagi para UMKM. Sebagai komitmen mendorong pertumbuhan UMKM, BSI memberikan pembiayaan kepada dua nasabah segmen mikro dan SME sekitar Rp13,7 miliar untuk sektor makanan dan minuman halal.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News