1
1

Tahun 2020 Dyandra Bukukan Rugi Bersih Rp215,6 M

Media Asuransi – PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) mencatatkan laporan keuangan negative sepanjang tahun 2020. Dimana, perseroan mencatatkan rugi bersih pada tahun tutup buku 2020 sebesar Rp215,58 miliar. Padahal, di tahun sebelumnya, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp19,28 miliar.

Dikutip dalam prospectus keuangan PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) pada keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat 23April 2021, di hampir seluruh komponen laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Dyandra mencatatkan kinerja negative. Dimana, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 71,2 persen menjadi Rp284,18 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp980,14 miliar.

“Perseroan juga mencatatkan rugi per saham dasar tertera Rp50,54, dibandingkan dengan tahun 2019, yang membukukan laba per saham dasar sebesar Rp4,51. Meski demikian, dari sisi beban, pada beban pokok pendapatan mengalami penurunan  65,24 persen menjadi Rp237,92 miliar dibanding tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp682,25 miliar. Akibat kondisi tersebut, perseroan mencatatkan penurunan laba kotor sebesar 84,51 persen menjadi Rp46,26 miliar,” jelasnya.

Sementara itu, lanjut Manajemen, perseroan juga mencatatkan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat sebesar Rp111,16 miliar, atau menurun dibanding tahun 2019, yang mencatatkan kas bersih sebesar Rp60,7 miliar.

Baca Juga:

Strategi Tahun 2021,

Pada tahun 2021, Dyandra Promosindo fokus dalam mengembangkan hybrid event dan mengembangkan inisiasi untuk menyelenggarakan 7 event baru yaitu Dyandra New Adventure (DNA), Indonesia Islamic Festival, Travel Fest, No Sleep For Weekend, Dynamic Fest & Event Olahraga. Serta pengembangan pangsa pasar ke event International seperti China International Import Expo (Shanghai), Expo Hainan (Hainan, China) dan IFEX Spoga (Jerman).

Selain itu, melihat potensi bisnis yang ada di bidang pendidikan, strategi lainnya yaitu pengembangan Dyandra Academy yang berfokus dalam bidang Event Management dan industri MICE untuk menghasilkan SDM yang berkompeten. Sedangkan untuk lini bisnis konser virtual, melalui unit bisnis PT Visicita Imaji Semesta (Visicomm) mengembangkan konsep Real Time Rendering.       

Selain exhibition organizer business, Dyandra juga fokus dalam pengembangan bisnis tourism leisure melalui unit bisnis PT Mitra Natura Raya (MNR) yang mengelola empat Kebun Raya yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Eka Karya Bali. Selain itu, Dyandra juga dipercaya menjadi operator venue untuk CIBIS Park di TB Simatupang.

“Perluasan jaringan bisnis ke hilir ini diharapkan dapat menambah pos pemasukan serta salah satu strategi mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19,” paparnya.

Sementara itu, pada bisnis convention & exhibition hall, melalui entitas anak PT. Nusa Dua Indonesia, dengan diberlakukannya travel restrictions di beberapa negara akibat pandemi, mengakibatkan penundaan semua event internasional di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Selama ini event di BNDCC didominasi oleh market international. Namun, perseroan tetap fokus memperluas jaringan bisnis ke pasar domestik (lokal) dari berbagai sektor industri yang juga memiliki market share yang tinggi dan potensial.

Sementara itu, pada bisnis hotel, melalui entitas anak PT Graha Multi Utama, perseroan tetap menggunakan capital expenditure untuk perbaikan Hotel Amaris dengan melakukan renovasi interior dan eksterior sebagai salah satu strategi marketing dan untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan kepada tamu.

“Selain itu, kami masih terus berupaya untuk meningkatkan penjualan yang lebih agresif melalui penawaran hotel package dan dynamic rate serta cross selling,” harapnya.

Manajemen mengaku, kinerja perseroan secara operasional tetap berjalan bahkan mendorong direksi dan manajemen bisnis unit untuk dapat melakukan ekspansi kegiatan usaha, seperti peluang untuk menjadi operator venue, penyelenggaraan event online dan hybrid, bahkan melakukan diversifikasi bisnis yaitu pengadaan proyek infrastruktur telekomunikasi di bidang CME (Civil Mechanical & Electrical) baik untuk kabel fiber optik maupun kabel udara yang diinisiasi oleh PT Samudra Dyan Praga (supporting event business).

Kinerja perseroan secara finansial mengalami penurunan karena penangguhan izin kegiatan event oleh regulator sebagai antisipasi penyebaran Covid-19. Selama PSBB transisi, regulator belum mengizinkan kegiatan penyelenggaraan event secara offline sampai dengan kondisi mulai membaik.

“Walau belum mampu mencetak kinerja yang memuaskan untuk tahun ini akibat pandemi, kami tetap optimis bisnis MICE dapat berjalan di tahun 2021 dan perbaikan bisnis dapat dilakukan secara bertahap. Terlepas dari itu, Direksi dan Manajemen perseroan tetap berkomitmen untuk meningkatkan revenue dan profit perseroan seperti tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya. One

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kuartal I/2021, Bumi Serpong Damai (BSDE) Bukukan Prapenjualan Rp2,5 T
Next Post Laba Bersih AKR Corporindo (AKRA) Kuartal I/2021 Tumbuh 58 Persen

Member Login

or