1
1

Digibank Masuk Reksa Dana, Tawarkan Layanan 100% Digital

Gedung DBS. | Foto: Bank DBS Indonesia

Media Asuransi – Digibank by DBS yang merupakan bagian dari Bank DBS Indonesia masuk ke pasar reksa dana. Sebagai bank digital perusahaan menyadari ketertarikan terhadap investasi yang meningkat di kalangan masyarakat di tengah Pandemi Covid-19.

“Melalui digibank reksa dana, kami ingin mendemokratisasikan produk investasi kami sehingga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas. Sehingga, masyarakat dapat berinvestasi dengan mudah hanya dalam satu aplikasi,” ujar Managing Director Head of Digital Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Leonardo Koesmanto, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Media Asuransi, Kamis, 15 Juli 2021.

Dengan modal Rp100.000, nasabah sudah bisa membeli reksa dana melalui aplikasi digibank by DBS. Adapun fitur yang disematkan digibank adalah beli, jual, dan switch investasi dapat dilakukan hanya dengan satu aplikasi.

Baca juga: Kelangsungan Bisnis Multistrada Arah Sarana (MASA) Terdampak Covid-19

“Jika sebelumnya nasabah harus berpindah dari bank ke platform jual beli saham reksa dana online, digibank by DBS memangkas alur tersebut sehingga kini nasabah dapat langsung melakukan jual, beli, dan switch investasi secara mudah hanya dengan satu aplikasi,” ungkap Leonardo.

Melalui aplikasi digibank by DBS nasabah juga dapat melihat informasi lengkap setiap produk, berupa prospektus dan ringkasan informasi reksa dana, serta syarat dan ketentuan dari bank.

Apabila tingkat risiko produk lebih tinggi daripada profil risiko, maka akan mendapat pop up notifikasi yang menginformasikan perbedaan risiko tersebut. Setelah mempertimbangkan kesesuaian risiko produk dengan profil risiko, nasabah dapat memutuskan untuk tetap melanjutkan transaksi di aplikasi digibank by DBS atau tidak.

Baca juga: Pajak Emas Dihapus, Aneka Tambang (ANTM) Berpotensi Cuan Besar

Fitur lainnya adalah nasabah mudah pilih kategori reksa dana dengan kinerja dan scoring terbaik. Hal ini tentunya membantu bagi nasabah yang baru memulai untuk berinvestasi. Mereka dapat melihat daftar reksa dana mana saja yang menunjukkan kinerja terbaik selama satu tahun terakhir, sampai tanggal tertera atas produk reksa dana yang dijual melalui PT Bank DBS Indonesia.

Selain itu, supaya tetap up to date nasabah juga bisa melihat daftar reksa dana berdasarkan hasil pembelian terbanyak oleh nasabah selama satu bulan terakhir sampai tanggal tertera atas produk reksa dana yang dijual melalui PT Bank DBS Indonesia.

Agar lebih aman, nasabah juga dapat melihat reksa dana mana yang memiliki scoring terbaik melalui daftar reksa dana yang berdasarkan scoring produk yang diterbitkan oleh PT Infovesta Utama, sebuah perusahaan riset dan teknologi independen yang memberikan solusi bagi pasar modal dan disesuaikan dengan kebutuhan PT Bank DBS Indonesia. Scoring produk ini berdasarkan penilaian selama satu tahun dan proses penilaiannya dilakukan secara berkala setiap bulan.

Pembelian reksa dana secara berkala juga bisa lebih fleksibel. Nasabah bisa melakukan pembelian melalui aplikasi digibank by DBS dengan memilih reksa dana kemudian pilih pembelian berkala tanpa harus mendaftar lagi saat melakukan pembelian berikutnya. Selain itu, mereka juga bisa dengan mudah mengubah nominal investasi reksa dana per bulan dan tanggal pendebetan langsung di aplikasi digibank by DBS. Di sana nasabah juga bisa melihat informasi lengkap terkait transaksi reksa dana kamu serta dokumen reksa dana lainnya.    

Digibank juga menawarkan proses investasi 100% digital yang memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi keuangan yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja.

Seperti diketahui, pandemi membatasi ruang gerak masyarakat memang telah membuat banyak orang mengalokasikan budget traveling-nya untuk berinvestasi. Hal ini didukung oleh data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada akhir Juni 2021, yang mencatat lebih dari 9,3 juta Nomor Tunggal Identitas Pemodal alias Single Investor Identification (SID) baru yang terdaftar di KSEI.

Sayangnya, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap produk keuangan Indonesia saat ini masih rendah, terutama untuk produk pasar modal seperti saham, reksa dana, dan obligasi atau surat berharga negara (SBN). Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kelangsungan Bisnis Multistrada Arah Sarana (MASA) Terdampak Covid-19
Next Post Belasan BUMN Terima Suntikan Modal Rp106,35 Triliun

Member Login

or