Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan harga emas pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang lanjutkan penguatan ke area US$1.780 per troy ounce, didukung oleh sentimen alih risiko akibat kekhawatiran masalah gagal bayar perusahaan properti China Evergrande.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menerangkan bahwa harga emas pada perdagangan kemarin ditutup menguat sekitar US$9 atau 0,53% di kisaran US$1764 per troy ounce.
|Baca juga: Harga Emas Masih Berpeluang Tertekan
“Penguatan ini didukung oleh sentimen alih risiko karena pasar mewaspadai masalah gagal bayar perusahaan properti China Evergrande,” jelasnya kepada Media Asuransi, Selasa, 21 September 2021.
Namun demikian, jelasnya, menjelang meeting The Fed, penguatan harga emas kemungkinan terbatas karena di sisi lain, pasar juga mengantisipasi potensi tapering yang dapat mendorong penguatan dolar AS dan menekan harga emas.
“Secara teknikal, penguatan ke area US$1.780 berpeluang terjadi bila harga mampu menembus ke atas kisaran resisten US$1.767. Sementara level support di kisaran US$1.750.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News