Media Asuransi, JAKARTA – Manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) membenarkan bahwa telah terjadi peretasan terhadap server app pendukung milik perseroan, tetapi tidak sampai berdampak pada kebocoran data nasabah.
“Dari penelusuran awal bahwa yang dilakukan peretasan adalah server app pendukung, bukan core banking system, dan saat ini masih dilakukan pendalaman serta forensic digital oleh pihak independent,” kata Direktur Utama Bank Jatim (BJTM), Busrul Iman, menjawab pertanyaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait pemberitaan tentang adanya indikasi kebocoran data nasabah perseroan.
Dengan adanya kejadian tersebut, Busrul menegaskan Bank Jatim memastikan bahwa operasional dan layanan Bank Jatim tidak terdapat permasalahan dan tetap berjalan normal serta tidak ada dampak secara hukum.
|Baca juga: Korea Selatan Perketat Regulasi Perusahaan Teknologi, Indonesia?
“Bank Jatim terus menerus melakukan peningkatan perlindungan data perseroan agar tidak rentan terhadap kejadian cyber. Termasuk kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” jelasnya.
Lebih lanjut, Busrul menjelaskan bahwa Bank Jatim telah melakukan mitigasi risiko terhadap serangan siber melalui kerja sama dengan BSSN untuk merapkan standard pengamanan sistem informasi.
“Saat ini Bank Jatim sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait untuk proses investigasi dan penyelesaian masalah tersebut. Apabila nasabah membutuhkan penjelasan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan, dapat segara menghubungi layanan resmi Bank Jatim melalui call center,” ujarnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News