1
1

Diakuisisi Alibaba Rp3 Triliun, Startup Ini Malah Bangkrut

Ilustrasi. | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Diakuisisi raksasa seperti Alibaba bukan berarti hidup perusahaan akan membaik. Contohnya Kaola, platform e-commerce lintas negara yang kini hanya memiliki 20 karyawan dan terancam ditutup, tiga tahun setelah dicaplok Alibaba.

Pada September 2019, Alibaba sepenuhnya mengakuisisi Kaola senilai US$2 miliar. Ini menjadi pembelian terbesar perusahaan e-commerce saat itu. Saat itu, Kaola masih berusia empat tahun dan platform e-commerce lintas batas terbesar di China. Setahun sebelum dibeli Alibaba, GMV Kaola hampir 30 miliar yuan dan paruh pertama 2019 mengantongi pangsa pasar 27,7% ,ungkap riset iMedia.

Baca juga: Krisis Makin Parah, Banyak Perempuan Inggris Alih Profesi Jadi Pekerja Seks

Namun Panda Daily mencatat Kaola gagal menambahkan bisnis baru ke Alibaba, karena lingkupnya mirip seperti Tmall International. Selain itu juga tidak pernah menetapkan standar dan mekanisme audit rantai pasokan.

Laporan dari LatePost tanggal 18 Agustus menyebutkan Juli 2022 jumlah karyawan perusahaan berkurang drastis. Dari 400 orang tahun 2021 dan sekarang kurang dari 20 orang atau telah mengurangi 95% sumber daya manusianya, dikutip Selasa, 23 Agustus 2022.

Platform itu juga kini berfokus untuk bisnis e-commerce anggota untuk ibu dan bayi serta barang kecantikan. Produk dan teknologi hanya dipertahankan dan tidak menerima lagi peningkatan.

Baca juga: Daftar Barang Impor yang Bikin Jokowi Ngamuk

Kontraksi tersebut terjadi pada awal Oktober 2021 saat divisi Tmall Smartphone dan Kaola bergabung menjadi Divisi FC. Namun akhirnya beberapa karyawan menyadari misi intinya adalah membuka toko unggulan yang dioperasikan sendiri dari merek terkenal di Tmall.

Tmall dan Kaola versi smartphone tetap beroperasi secara independen. Namun sejak saat itu status Kaola menurun dan sumber dayanya dialihkan ke departemen lain dalam Divisi FC.

Sementara itu bulan Mei perusahaan memberhentikan sejumlah karyawannya dan apli

kasinya meski masih berjalan namun produk dan teknologinya tidak lagi ditingkatkan. Akun resmi Weibonya juga tidak pernah diperbarui sejak 1 Juni lalu. Rumor lainnya menyebutkan platform harus mencapai titik impas sebelum akhir September. Jika tidak maka Kaola akan ditutup. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Krisis Makin Parah, Banyak Perempuan Inggris Alih Profesi Jadi Pekerja Seks
Next Post Tiga Angka Nol di Rupiah Baru Hilang, Tanda-Tanda Redenominasi?

Member Login

or