Media Asuransi, JAKARTA – Perempuan di Inggris dilaporkan banyak beralih profesi menjadi pekerja seks komersial (PSK). Menurut data English Collective of Prostitution, tidak sedikit perempuan di kerajaan itu yang ‘banting stir’ dari pekerjaan awal, sejak awal Juni 2022.
Di Inggris, menjadi pekerja seks adalah legal secara umum. Namun, beberapa aktivitas yang menyerupai prostitusi seperti mengajak secara terang-terangan di muka umum, menjalankan usaha rumah bordil, dan menjadi germo atau calo, adalah tindakan melanggar hukum.
Tapi, jika sang pekerja seks berusaha menarik perhatian pelanggan dengan beraksi sendirian di jalanan, hal itu masih diperbolehkan. Meski mereka akan menjadi rentan dengan sejumlah tindakan kekerasan dan kriminal.
Baca juga: Daftar Barang Impor yang Bikin Jokowi Ngamuk
Lalu mengapa fenomena ini terjadi?
Krisis biaya hidup kini melanda Inggris. Ini terlihat dari tingginya inflasi harga konsumen akibat biaya energi yang tinggi dan pangan yang mahal. Keduanya menjadi dampak dari perang berkepanjangan Rusia dan Ukraina. Ini juga ditambah efek belum pulih sepenuhnya dunia akibat pembatasan Covid-19.
Dijatuhkannya sanksi oleh Barat ke Rusia mendorong harga energi naik. Karena pasokan minyak, gas, dan batu bara Eropa bergantung pada negara itu.
Sementara Ukraina adalah sumber pangan global. Mengutip CNN International Juni, 40% makanan di Inggris berasal dari impor sehingga sangat terpengaruh pasokan luar negeri dan berujung pada meroketnya harga.
Dalam data resmi pemerintah, inflasi Inggris mencapai 10,1% di Juli, tertinggi dalam 40 tahun. Bank sentral Inggris, Bank of England (BoE), juga memperkirakan inflasi harga konsumen akan mencapai 13,3% pada bulan Oktober.
Baca juga: 10 Tahun Tak Laku, Michael Jordan Obral Rumah Mewah Miliknya
Dalam laporan terbaru raksasa perbankan AS Citi, mengutip CNBC International Selasa, 23 Agustus 2022, inflasi harga konsumen di Inggris pun bahkan bisa mencapai 18% pada Januari 2023. Tagihan energi rumah tangga menjadi penyebabnya.
Regulator energi Ofgem, minggu ini dipastikan akan mengumumkan kenaikan batas harga untuk 1 Oktober. Citi memperkirakan kenaikan menjadi 3.717 pounds per tahun (sekitar US$4.389) dari 1.971 pounds saat ini, untuk rata-rata rumah tangga.
Perlu diketahui, batas harga pada dasarnya membatasi jumlah yang dapat dikenakan pemasok untuk tarif mereka. Tetapi batas ini sendiri telah melonjak lebih tinggi saat ini karena kenaikan harga grosir, yang berarti tagihan meroket bagi orang Inggris.
Kenaikan-kenaikan inilah yang menyulitkan warga terutama wanita yang menjadi ibu tunggal dengan banyak anak. Di awal musim panas yang berakhir September saja, ada tambahan 1/3 perempuan bekerja sebagai PSK.
“Krisis biaya hidup sekarang mendorong wanita menjadi pekerja seks dengan berbagai cara. Apakah itu di jalan, di tempat atau online…. Secara keseluruhan apa yang kami lihat adalah orang-orang datang ke pekerjaan itu dari tempat yang putus asa,” kata Juru Bicara English Collective of Prostitution, Niki Adams, dimuat Sky News.
Sebagai contoh, Adams mengatakan ada seorang ibu dengan empat anak yang menjadi PSK pasca kehilangan uang dan tak masuk salah satu penerima bantuan tunai di Inggris, Universal Credit.
“Dia mulai melakukannya beberapa malam dalam seminggu di jalanan…. Ini cukup untuk membayar setiap tagihan,” tambahnya. “Dia tidak memiliki kapasitas untuk bekerja secara indoor, meskipun itu akan jauh lebih aman dan dia lebih menyukainya.”
Hal ini kemudian menimbulkan masalah baru. Disebutkan bahwa banyak perempuan pekerja seks pada akhirnya tak mampu melindungi diri dari kekerasan dan eksploitasi.
“Dan itu juga berarti kondisi kerja seks memburuk ke titik di mana mereka membahayakan nyawa perempuan,” tegasnya. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News