1
1

Putin Setop Jual Minyak dan Gas ke Musuh, Harga Makin Melambung

Ilustrasi. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin memberi peringatan ke dunia. Negara itu menyatakan akan berhenti menjual minyak ke negara-negara yang menetapkan batas harga pada Rusia.

Sebelumnya pembatasan harga memang tengah digodok Uni Eropa (UE). Pertemuan G7 sudah dilakukan Jumat lalu. Bagi UE dan G7 ini akan memutus pendapatan Rusia, terutama dalam membiayai perang ke Ukraina. UE juga mendesak China dan India untuk bergabung.

Mereka mengatakan tidak adil bagi negara-negara untuk membayar kelebihan pendapatan ke Moskow di tengah perang di Ukraina. China dan India sendiri telah meningkatkan pembelian minyak Rusia seiring diskon yang diberikan Kremlin.

Baca juga: Harga Batubara Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Ini Penyebabnya

“Perusahaan yang mengenakan batas harga tidak akan termasuk dalam penerima minyak Rusia,” tegas Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip dari Reuters, Selasa, 6 September 2022.

“Kami tidak akan bekerja sama dengan mereka dalam prinsip non-pasar,” katanya lagi.

Lagipula, ujarnya, itu akan menyebabkan destabilisasi signifikan pasar minyak global. Peskov juga menyebut tindakan tersebut akan menjadi senjata makan tuan bagi Eropa, di mana warga merekalah yang membayar dengan harga tinggi.

“Pasar energi berada di puncaknya. Ini terutama di Eropa, karena tindakan anti-Rusia telah menyebabkan situasi di mana Eropa membeli gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat (AS) dengan banyak uang, uang yang tidak dapat dibenarkan,” jelasnya lagi.

“Perusahaan-perusahaan AS (kini) semakin kaya dan pembayar pajak Eropa semakin miskin,” tambahnya seraya menyebut sedang mempelajari bagaimana batas harga pada ekspor minyaknya dapat mempengaruhi ekonominya.

Baca juga: Daftar Tenaga Honorer yang Dihapus Pemerintah Tahun Depan

Menurut Badan Energi Internasional, Eropa adalah tujuan hampir setengah dari ekspor minyak mentah dan produk minyak Rusia. Blok tersebut mengimpor 2,2 juta barel per hari (bph) minyak mentah, 1,2 juta barel per hari produk olahan, dan 0,5 juta barel per hari solar pada tahun 2021.

Ada tiga negara dengan konsumsi terbesar. Mereka adalah Jerman, Polandia, dan Belanda.

Perlu diketahui, awal tahun ini UE juga telah memberlakukan larangan parsial pada pembelian minyak Rusia. Menurut kantor pusat UE di Brussel, ini akan menghentikan 90% ekspor Rusia ke blok 27-anggota ketika itu sepenuhnya berlaku.

Pipa Gas Tetap Mati

Selain minyak, Rusia juga memberi serangan baru pada gas, terutama untuk pasokan Eropa. Dalam keterangannya akhir pekan, BUMN energi Rusia Gazprom memutuskan untuk menutup lebih lama lagi pipa Nord Stream 1, yang mengalirkan gas menuju Jerman via Laut Baltik.

Nord Stream sudah ditutup sejak 31 Agustus lalu dan rencananya dibuka lagi 2 September. Namun dalam sebuah postingan di media sosial bahwa perusahaan telah mengidentifikasi ‘kerusakan’ turbin dan mengatakan pipa tidak akan berfungsi kecuali jika ‘permasalahan itu dihilangkan’.

“Sehubungan dengan ini, perlu untuk mengambil tindakan yang tepat dan menangguhkan operasi lebih lanjut dari unit kompresor gas sehubungan dengan pelanggaran (keselamatan) yang teridentifikasi,” kata Gazprom dikutip CBC.ca.

Hal ini sontak mengerek harga gas alam di Benua Biru. Harga gas patokan di Eropa melonjak setinggi 272 euro per megawatt hour (MWh) setelah adanya pengumuman ini.

Selain itu, mengutip Reuters, kontrak gas TTF Belanda untuk Oktober naik 23% hari ini. Bila dibandingkan tahun lalu, angka ini 400% lebih tinggi.

Beberapa negara Eropa sendiri menuduh bahwa langkah Gazprom ini bukanlah didasarkan pada situasi teknis melainkan sebagai manuver politik Moskow untuk menekan Benua Biru. Ini sebagai balasan karena UE telah menjatuhkan deretan sanksi ekonomi akibat langkah Rusia menyerang Ukraina.

Penghentian semua pasokan gas Rusia menempatkan UE di posisi yang rentan saat menuju musim gugur dan musim dingin. Baru-baru ini, blok tersebut telah meminta semua anggota untuk secara sukarela mengurangi konsumsi gas masing-masing sebesar 15%. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Batubara Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Ini Penyebabnya
Next Post Ini Perbandingan Harga BBM Pertamina, Vivo, dan Shell Terbaru

Member Login

or