1
1

Mengenal Lebih Dekat Deposito Berjangka

Lustrasi investasi deposito berjangka. | Foto: hsbc.co.id
Media Asuransi, JAKARTA – Mau memulai investasi, tetapi masih bingung dan takut untuk memulainya? Deposito berjangka dapat menjadi salah satu pilihan investasi bagi Anda yang baru belajar mengelola keuangan maupun bagi yang selama ini masih takut untuk masuk ke instrumen investasi karena takut kehilangan uangnya.

Disadur melalui laman resmi Bank Raya, pengertian deposito berjangka adalah produk perbankan yang mirip dengan tabungan, namun memiliki batasan jatuh tempo untuk penarikan dana yang sudah Anda masukkan. Apabila Anda melanggar batas jatuh tempo tersebut dan melakukan penarikan di tanggal sebelumnya, risiko terkena penalti bisa menanti yakni akan ada pemotongan dana dari nilai deposito yang Anda miliki

Deposito berjangka menjadi menarik untuk menjadi instrumen investasi yang aman karena suku bunganya yang lebih tinggi dibandingkan suku bunga rekening tabungan biasa. Tidak tanggung-tanggung, suku bunga yang diterapkan untuk suku bunga berjangka bisa mencapai 3-4 kali lipat dibandingkan suku bunga tabungan pada umumnya.

|Baca juga: Siap-siap Bunga Deposito dan Kredit akan Naik

Lebih daripada itu, memasukkan dana ke deposito berjangka membuat Anda lebih tenang karena nilainya yang dijamin. Saat, deposito berjangka kebanyakan bank sudah dilindungi Lembaga Penjamin Simpanan sampai jumlah tertentu. Dalam artian, uang yang ada di deposito berjangka tidak akan hilang jika sampai banknya ditutup.

Kenali Lebih Lanjut Deposito Berjangka

Istilah deposito selama ini mungkin sudah cukup familiar bagi Anda. Namun ketika mendengar soal deposito berjangka, Anda menjadi agak ragu apakah ini termasuk sama seperti deposito pada umumnya.

Deposito berjangka sejatinya adalah deposito yang selama ini Anda kenal. Pengertian deposito berjangka lebih mengarah ke rekening tabungan yang pengambilan dananya baru bisa dilakukan sesuai perjanjian di awal pembuatan. Jika tidak, penalti bisa dikenakan.

Deposito dengan masa waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, ataupun 12 bulan adalah contoh deposito berjangka yang dimaksud. Perbedaan dari keempat contoh deposito berjangka tersebut hanya terletak di bagian jangka waktu perjanjian.

Ketika Anda memilih deposito berjangka 1 bulan, artinya dana yang Anda masukkan baru bisa diambil tepat setelah sebulan perjanjian dibuat. Sebagai contoh, waktu pembuatan deposito berjangka 1 bulan adalah 28 November 2022. Maka dari itu, nilai deposito beserta bunganya baru dapat dicairkan tanpa ancaman penalti pada tanggal 28 Desember 2022.

Kalau yang Anda pilih adalah deposito berjangka 12 bulan, misalnya, penghitungannya berbeda lagi. Jika Anda membuat perjanjian deposito tersebut pada 8 Juli 2022, pencairan nilai deposito baru bisa dilakukan pada tanggal 8 Juli 2023.

Kalaupun pada tanggal jatuh tempo, Anda masih belum mau mencairkan dana tersebut, sekarang sudah bank yang menyediakan fitur perpanjangan otomatis. Dengan penyetujuan penerapan sistem ini di awal perjanjian, tiap deposito berjangka yang tidak dicairkan pada periode waktu yang telah ditetapkan akan mengalami perpanjangan dengan tenor yang sama seperti awal perjanjian.

|Baca juga: Tips Mengatur Investasi di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi

Sebagai ilustrasi dengan model deposito berjangka 1 bulan yang dibuat pada tanggal 28 November 2022, Anda akan terus mengalami perpanjangan masa deposito tiap tanggal 28 di bulan berikutnya sampai Anda mengajukan pencairan dana.

Ini Dia Keuntungan Memiliki Deposito Berjangka

Memahami pengertian deposito berjangka membuat Anda makin tertarik dengan jenis instrumen keuangan yang satu ini? Tidak ada salahnya untuk segera membuat deposito berjangka, mengingat keunggulan dari produk ini juga tidak main-main.

Berikut ini adalah berbagai keuntungan yang bisa Anda peroleh ketika memutuskan memasukkan dana ke deposito berjangka. Makin tertarik untuk segera membuatnya?

1.    Suku Bunga Lebih Tinggi

Alasan terkuat untuk membuat deposito berjangka karena Anda dapat menjadikan instrumen keuangan ini sebagai investasi. Ini karena suku bunga yang diberikan lewat produk perbankan ini lebih tinggi dibandingkan produk rekening tabungan biasa. Suku bunga yang ditawarkan deposito berjangka pada umumnya juga sedikit lebih tinggi daripada inflasi.

Penerapan suku bunga deposito berjangka umumnya akan mengacu pada suku bunga bank Indonesia. Pada bulan Juni 2022 kemarin, suku bunga untuk deposit yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berada di angka 2,75 persen per tahun. Artinya, kebanyakan bank akan menerapkan suku bunga deposito berjangka mendekati angka tersebut. Nilai tersebut lebih tinggi hampir 3 kali lipat dibandingkan rata-rata tingkat bunga rekening tabungan biasa yang tidak mencapai 1 persen per tahun.

2.    Tidak Perlu Dipantau

Mengelola dana di deposito berjangka bisa dibilang sangat mudah. Soalnya, Anda tidak perlu memantau tiap waktu pergerakan dana di rekening tabungan yang satu ini. Tambahan dana yang bisa Anda peroleh dari deposito berjangka terbilang pasti, sesuai tingkat suku bunga sewaktu Anda membuat instrumen keuangan yang satu ini.

Sebagai contoh ketika Anda menabung Rp100 juta di deposito berjangka dengan masa 12 bulan dan tingkat bunga 2,5 persen, maka Anda dapat langsung memperoleh bunga deposito sebanyak 2,5 juta. Anda hanya tinggal menunggu masa jatuh tempo habis untuk bisa menarik dana yang digambarkan tersebut.

3.    Terlindungi Negara

Alasan deposito berjangka bisa dibilang sebagai instrumen investasi yang aman bukan hanya karena persentase bunganya yang sudah pasti di awal pembuatan rekening. Lebih daripada itu, nilai yang Anda setorkan ke rekening deposito berjangka juga terlindungi negara. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menetapkan, semua simpanan di bank, tidak terkecuali dalam bentuk deposito berjangka dijamin nilainya hingga Rp2 miliar per akun oleh negara.

Namun, ketetapan ini ada syaratnya. Produk perbankan yang Anda pilih harus berasal dari bank yang sudah terdaftar dan berizin di Otoritas Jasa Keuangan. Bukan hanya itu, bunga yang ditetapkan oleh bank tersebut terkait suatu produk simpanan deposito tidak melebihi tingkat bunga penjaminan yang ditetapkan LPS.

Sebagai contoh, LPS menetapkan tingkat bunga penjaminan di angka 3,5 persen untuk bank umum di periode 28 Mei-30 September 2022. Jika Anda memilih bank yang menawarkan bunga deposito berjangka di atas 3,5 persen, maka nominal yang Anda setorkan di bank tersebut tidak dijamin oleh negara apabila bank menyatakan tidak sanggup membayar.

4.    Konsep Bunga-berbunga

Deposito berjangka bisa diperpanjang secara otomatis dengan sistem automatic roll over (ARO). Tiap bank pun sudah memiliki sistem tersebut saat ini. Dengan sistem ini, masa deposito yang Anda miliki dapat terus diperpanjang dengan jangka waktu yang sama tiap kali jatuh tempo sudah lewat.

Tiap kali masa jatuh tempo lewat, bunga dari nilai deposito berjangka yang Anda miliki juga akan dihitung. Nantinya bunga tersebut bisa dimasukkan ke rekening biasa yang Anda miliki di bank tersebut atau diakumulasikan dalam nilai deposito berjangka yang Anda miliki sebelumnya.

Membiarkan bunga deposito diakumulasikan ke nilai simpanan Anda yang sudah ada akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan mengalirkannya ke akun rekening biasa. Ini bisa membuat nilai dasar deposito berjangka yang Anda miliki bertambah sehingga nilai bunga di periode selanjutnya bisa lebih besar. Model inilah yang kerap dikenal sebagai konsep bunga-berbunga.

5.    Mudah Dibuat

Kebanyakan orang ragu-ragu membuat suatu instrumen investasi karena merasa malas mengikuti tahapan cara pembuatan yang tidak jarang cukup ribet. Tetapi, berbeda jika Anda memilih deposito perbankan.

Bagaimanapun ini merupakan produk perbankan. Anda hanya perlu mendatangi bank yang Anda tuju untuk mengajukan rekening deposito berjangka. Nantinya semua proses akan dibantu dan dilayani oleh petugas bank tersebut.

Saat ini deposito berjangka bahkan dapat dibuat secara online di beberapa bank digital. Bunga yang ditawarkan pun tidak kalah menggiurkan dibandingkan bank-bank konvensional. Meskipun demikian, tetap perhatikan batasan bunga penjaminan yang ditetapkan LPS agar lebih aman, ya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Premi Bruto Asuransi Bintang Naik 7,9 Persen per Kuartal III/2022
Next Post Heboh Tiket KRL Khusus ‘Orang Kaya’, Ini Perkiraan Tarifnya

Member Login

or