Media Asuransi, JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter akan memasang harga tiket KRL lebih tinggi untuk masyarakat dengan perekonomian mampu alias ‘orang kaya’. Kebijakan tersebut diberlakukan agar subsidi tarif KRL dapat tepat sasaran.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, mengatakan bahwa salah satu cara untuk merealisasikan hal tersebut, pihak KCI akan menerbitkan kartu baru untuk membedakan profil penumpang KRL. Seharusnya, penumpang mampu tak ikut menikmati subsidi karena tarif asli KRL saat ini di atas Rp10.000.
|Baca juga: Tiket Kereta Api Go Show, Solusi Tepat Untuk Perjalanan Dadakan
“Kalau semua subsidi akhirnya didapat kepada masyarakat yang membutuhkan, contoh di Jakarta kita gunakan KRL hanya (sekitar) Rp4.000, itu cost-nya mungkin Rp10 ribu hingga Rp15 ribu yang sebenarnya,” kata Budi Karya pada media di Jakarta pada Selasa kemarin, 27 Desember 2022.
Sebagai informasi, selama ini tarif penumpang KRL masih disubsidi oleh pemerintah. Pada 2021 KCI mencatat, realisasi subsidi tarif pengguna KRL dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) mencapai Rp2,14 triliun.
Walau demikian, Menhub masih belum merinci secara pasti berapa tarif KRL yang akan dipatok nanti untuk masyarakat mampu. Dia cuma mengatakan pemerintah yang akan menentukan mana golongan masyarakat mampu dan mana yang perlu disubsidi.
“Kita akan pilah-pilah mereka yang berhak dapat subsidi dan mereka yang tak berhak maka harus buat kartu. Kalau itu berhasil maka subsidi bisa diberikan ke sektor lain,” katanya.
Editor: S. Editor Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News