1
1

Investor Saham Bisa Buy Manfaatkan Momentum Laporan Keuangan Tahunan Emiten

Pasar modal Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama menyarankan investor saham dapat melakukan aksi buy dengan memanfaatkan momentum beberapa kinerja laporan tahunan emiten diproyeksikan mengalami peningkatan dan pembagian dividen.

Infovesta mencatat IDX Composite (IHSG), dalam sepekan terakhir bergerak volatile dengan ditutup tumbuh +0,64% ke level 6.805,28. Menguatnya indeks terutama didorong oleh investor asing yang melakukan aksi buy di seluruh pasar sebesar Rp2,60 triliun.

“Optimisme investor tampak mulai kembali ke saham domestik setelah dibayangi gejolak dari krisis perbankan Amerika dan Eropa. Kinerja indeks sektoral rata-rata mengalami penguatan, terutama IDX sektor energi yang menguat sebesar +5,44%,” tulis Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update yang dikutip, Selasa, 4 April 2023.

|Baca juga: MARKET REVIEW: Net Buy Asing Rp486 Miliar, IHSG Menguat 0,32%

Menurut Infovesta, penguatan itu dipengaruhi oleh sentimen dari luar yang mendorong kenaikan harga minyak mentah. Kondisi yang terjadi dari global dimana perselisihan antara otoritas Kurdistan (KRI) Irak telah menghentikan ekspor sekitar 400.000 barel per hari dari pelabuhan Ceyhan di Turki, telah mendorong kenaikan minyak mentah berjangka WTI sekitar US$75/barel.

Serta dari China, investor sedang menanti dampak pemulihan permintaan China. Hal ini, akan berpotensi kembali mendorong peningkatan permintaan pasar. Sedangkan pada pasar Obligasi, dalam sepekan terakhir kinerja indeks Infovesta Govt Bond juga mengalami penguatan sebesar +0,23% ke level 9.822.

Sentimen dari luar, inflasi PCE AS mengalami penurunan sebesar 5% pada Februari vs 5,3% pada Januari 2023, serta di bawah ekspektasi pasar sebesar 5,1%. Indikator PCE merupakan ukuran inflasi yang disukai The Fed untuk mengambil kebijakan moneternya. Mengingat PCE mengalami penurunan hal ini, dapat menjadi pertimbangan The Fed dalam mengambil sikapnya, setelah langkah agresif yang dilakukan the Fed terhadap FFR-nya. Pelaku pasar berekspektasi terminal rate FFR di level 5,1%.

Pergerakan indeks dalam sepekan ke depan pada pasar saham, investor dapat melakukan aksi buy dengan memanfaatkan momentum beberapa kinerja laporan tahunan emiten diproyeksikan mengalami peningkatan dan pembagian dividen.

“Sedangkan pada pasar obligasi, investor sudah dapat melakukan aksi time to buy, mengingat tingkat suku bunga BI-7DRR sudah mencapai peak-nya dan suku bunga FFR mendekati level terminal rate-nya.”

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Outstanding Piutang Pembiayaan per Februari 2023 Melonjak 15,28 Persen
Next Post Menhub Cek Perkembangan Pembangunan Jalur Kereta Api di Aceh

Member Login

or