Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sebagai organisasi yang menaungi perusahaan asuransi dan reasuransi, menyelenggarakan konferensi internasional tahunan yakni International Insurance Seminar (IIS) di Jakarta, 9 Maret 2023.
IIS merupakan agenda tahunan rutin dari AAUI sebagai bentuk penyediaan forum yang efektif bagi para insan perasuransian Indonesia yang merupakan pembicara, analis, profesional serta praktisi-praktisi yang diundang dari latar belakang regulator, asuransi, reasuransi, broker, konsultan, loss adjuster, startup di bidang asuransi dan insurtech untuk saling berbagi atau bertukar ide, pengalaman dan gagasan terhadap bagaimana perkembangan terkini di bidang asuransi, serta manajemen risiko dan bidang terkait lainnya dalam menghadapi dinamika dan untuk menghadapi tantangan industri di tahun-tahun mendatang.
9th International Insurance Seminar tahun ini mengangkat tema utama “Capitalizing the Emerging Trends in Insurance Market”. Dalam seminar ini AAUI mengajak para pelaku industri untuk mengeksplorasi tren berkelanjutan, inovasi, dan ekspektasi konsumen di pasar asuransi dan reasuransi terkait isuisu terkini di kancah global.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, mengatakan bahwa Indonesia mampu menunjukkan ketahanan yang luar biasa di tengah periode tidak pasti di 2022.
“Sebagai permulaan, kita tentu bersyukur dengan fakta bahwa ekonomi Indonesia mampu menunjukkan ketahanan yang luar biasa di tengah periode ketidakpastian tahun lalu, yang disebabkan oleh efek gabungan dari inflasi pasca pandemi, konflik geopolitik, dan pengetatan ekonomi. kebijakan moneter, terutama di negara maju untuk mengelola tekanan inflasi,” kata Ogi.
Dia jelaskan bahwa selama tahun 2022, perekonomian nasional mencatat pertumbuhan yang solid sebesar 5,31 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain. Ogi menambahkan hingga Februari 2023, tingkat inflasi masih relatif terkendali sebesar 5,47 persen. Sebagai akibat dari sinkronisasi kebijakan moneter dan fiskal, guna menjaga momentum pemulihan ekonomi dan memitigasi dampak ketidakpastian sosial ekonomi global.
Hasil ini tidak terlepas dari dukungan teknologi informasi dan digital. Juga membuka kemungkinan untuk meningkatkan akses terhadap produk dan layanan asuransi, serta mengatasi tantangan geografis, yang memungkinkan perusahaan asuransi menjangkau pasar yang lebih luas. “Sebelum menutup sambutan ini, izinkan kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada AAUI, atas peran strategis dan pentingnya dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri asuransi Indonesia,” katanya.
Seminar ini membahas strategi pendekatan untuk mengumpulkan, mengelola, serta penggunaan informasi secara efisien dan efektif mengenai transisi iklim serta dampaknya terhadap skema CAT nasional. Ada empat poin bahasan penting yang menjadi topik utama dari IIS ini.
Pertama, Major Reinsurance Realignment and Its Impact to Insurers’ Volatility. Kedua, Insuring the Climate Transition vs Optimizing National CAT Scheme. Ketiga, Finding the New Equilibrium in Insurtech: Scale Economies, Profitability & Value to Customers. Keempat, Electric Vehicle: The Quest for Driving Market Demand and Sustainable Growth.
Poin bahasan ini dipilih dan disesuaikan agar SDM Indonesia, khususnya SDM insan perasuransian agar memiliki kesiapan dan mampu untuk terus meningkatkan daya saing serta menjadikan nilai tambah bagi industri dalam menghadapi tantangan global serta lingkungan bisnis yang akan terus berkembang nantinya.
Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 280 peserta berasal dari perusahaan asuransi dan reasuransi, broker, praktisi industri, pemerhati, dan akademisi.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News