1
1

Ekonom: Pemerintahan Jokowi Sukses Turunkan Angka Kemiskinan RI

Ilustrasi. | Foto: Lifepal

Media Asuransi, JAKARTA – Dalam laporan Indonesia Economic Outlook Kuartal I/2024 LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) disebutkan Pemerintahan Presiden Jokowi berhasil mencapai kinerja yang lebih positif pada indikator sosial.

“Dalam aspek kemiskinan, Pemerintahan Presiden Jokowi berhasil mencapai angka satu digit tingkat kemiskinan, pertama kali selama era reformasi,” ujar Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky, dalam laporannya yang dikutip Sabtu, 3 Februari 2024..

Pada 2018, lanjut Riefky, persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai 9,82 persen dan terus menurun hingga covid-19 menghantam perekonomian. Terlepas dari covid-19, kedua periode Pemerintahan Presiden Jokowi berhasil melanjutkan tren penurunan kemiskinan secara konsisten sejak era Presiden Megawati.

Pada periode keduanya, Pemerintahan Presiden Jokowi berhasil menurunkan rata-rata tingkat kemiskinan menjadi 9,45 persen dan mencapai tingkat terendahnya pada 2023 dengan hanya 9,36 persen penduduk miskin di Indonesia. Selanjutnya, telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam pengurangan ketimpangan sejak Presiden Jokowi menjabat sebagai Presiden.

|Baca: Resmi Mundur dari Menko Polhukam, Mahfud MD: Saya Merasa Plong!

“Koefisien Gini di Indonesia memburuk cukup signifikan selama periode kedua administrasi Presiden SBY, dengan rata-rata nilai melonjak menjadi 0,404 dari 0,354 di periode pertama masa jabatannya,” ujar Riefky.

Hal ini telah diperbaiki menjadi 0,393 pada periode pertama Presiden Jokowi dan bahkan lebih lanjut menjadi 0,386 pada periode kedua. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ekonomi tumbuh relatif lebih lambat, tapi pembagian kue ekonomi dilakukan secara lebih merata.

Dari sisi distribusi kesejahteraan, perbaikan koefisien Gini menunjukkan kualitas pertumbuhan yang lebih baik di era Presiden Jokowi dibandingkan dengan era Presiden SBY.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BSI Pacu Inklusi Keuangan Syariah via Platform Transaction Banking
Next Post Klaim Penyakit Kritis Generali Indonesia Naik 32,35 Persen di 2023

Member Login

or